TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan sepanjang tahun 2017 ini Indonesia tidak akan impor jagung dari Amerika Serikat dan Argentina.
"Tahun pertama kami impor 3,6 juta ton, tahun lalu impor 900 ribu ton. Tahun ini impor jagung kita dari Amerika Serikat dan Argentina nol," katanya dalam acara peluncuran kartu tani di Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin, 9 Oktober 2017.
Amran menuturkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah berhasil menyinergikan menteri-menteri kabinetnya untuk bisa melakukan upaya mendorong ketahanan pangan.
"Kita sudah menunjukkan pada dunia, kita tidak impor jagung dan beras. Kita malah bisa ekspor bawang," katanya.
Baca: Menteri Pertanian Targetkan 2018 Stop Impor Jagung
Sejumlah menteri pertanian dari negara kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia, banyak yang bertanya kepada Amran mengapa bisa begitu cepat melakukan swasembada jagung.
Menurut Amran, selain karena adanya aturan harga dasar, kini pemerintah melakukan upaya agar petani selalu didukung untuk meningkatkan produksi jagung.
"Di Jawa Tengah, pematang sawah ditanami jagung. Kuburan pun ditanami jagung. Itu seperti di Sumatera Utara dan Jeneponto," katanya.
Amran berharap, dengan segala upaya yang dilakukan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian dan ketahanan pangan nasional.
"Sekarang sudah ada peningkatan produksi sehingga tidak perlu lagi impor jagung. Ke depan, bawang putih dan kedelai, lalu sapi dan gula secara bertahap," ujarnya.
ANTARA