TEMPO.CO, Semarang – PT Dusdusan Dotcom Indonesia menyebutkan mayoritas perempuan yang menjadi reseller saat ini sebagai tulang punggung bisnis perusahaan bakal didorong semangat berwirausaha dan penguasaan teknologinya. Tak tanggung-tanggung sebanyak 90 persen reseller perusahaan merupakan perempuan.
"Kami dukung dengan memberikan edukasi karena pemesanan dari reseller harus melalui website,” kata Marketing Communication Manager Dusdusan, Lydiana Kristiawan, di Semarang, Ahad, 8 Oktober 2017.
Lydiana menjelaskan sebagai perusahaan rintisan, pihaknya memfokuskan untuk tumbuh besar bersama bersama para reseller. Untuk itu, penggunaan nama toko dan brand diserahkan sepenuhnya kepada mitra. Perusahaan bertindak sebagai supplier murni yang berfungsi mendukung penuh bisnis mitra. “Mereka bisa jual baik online dan offline. Kami juga batasi jumlah reseller perkota sesuai dengan rasio jumlah penduduk."
Baca: Pemasok Produk Rumah Tangga Dusdusan Fokus Bisnis Reseller
Lebih jauh, Lydiana menyebutkan pihaknya mendorong para mitra aktif merekomendasikan rekannya untuk mempercepat penambahan reseller bagi perusahaan. “Tapi ini bukan multilevel marketing, semuanya proses dagang biasa. Kami bersifat sebagai support,” katanya.
Untuk mendukung ekspansi bisnis, Dusdusan telah memiliki lima gudang yang tersebar di Jakarta, Semarang, Cikarang hingga Makassar. Gudang terbesar terdapat di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. “Kami memfokuskan menyediakan produk rumah tangga eksklusif,” kata Lydiana. Sebagai perusahaan rintisan yang sudah beroperasi hampir 3 tahun, Dusdusan masih bersifat bootstrapping atau menggunakan dana internal untuk melakukan ekspansi bisnis.
Sementara itu, Co-Founder Dusdusan Christian Kustedi menargetkan bisa menumbuhkan reseller sebanyak 61 persen hingga akhir 2017. Saat ini pihaknya memiliki 31.000 supplier yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah ini 780 reseller terdapat di Semarang. "Untuk Semarang kami targetkan naik dua kali lipat menjadi lebih dari 1.500 reseller,” katanya.
Selain di Semarang, perekrutan tenaga reseller dalam jumlah besar ini akan menyasar kota-kota padat penduduk di Sumatera dan Jawa. “Dua pulau ini saat ini menyumbang 60 persen reseller,” imbuhnya.