TEMPO,CO. Jakarta - Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menduduki peringkat ketujuh dalam daftar bandara paling terkoneksi di dunia. Selain itu, menurut laporan Megahubs Internasional Index versi lembaga OAG asal Inggris, Bandara Soekarno-Hatta bercokol di urutan kedua dalam daftar yang sama untuk kawasan Asia Pasifik.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah pergerakan mencapai 60 juta penumpang per tahun dan terus meningkat. "Layanan Bandara Soetta juga mencakup rute penerbangan internasional tersibuk kedua di dunia, yaitu Jakarta-Singapura, dengan jumlah penumpang mencapai 322.488 penumpang setiap bulan," katanya dalam siaran pers perusahaan, Minggu, 8 Oktober 2017.
Dalam laporan Megahub International Index 2017, Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendapat nilai indeks konektivitas 256, hanya terpaut satu poin dari Bandara Internasional Changi di Singapura yang meraih nilai 257. Nilai indeks itu antara lain menggambarkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki sekitar 35 ribu kemungkinan konektivitas internasional dalam satu hari.
OAG menghitung total kemungkinan konektivitas bandara untuk penerbangan datang dan berangkat dalam masa jendela waktu enam jam di antaranya berdasarkan penerbangan internasional menuju atau dari bandara tersebut, penerbangan domestik ke internasional, internasional ke domestik, serta international ke internasional.
Selain itu, capaian tersebut menandakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta mampu mempertahankan stabilitas operasional, bahkan semakin baik, dengan sejumlah rute baru yang dibuka, baik penerbangan domestik maupun internasional.
Ia menambahkan, untuk mengakomodasi tumbuhnya permintaan penerbangan dari berbagai negara ke depan, AP II kini tengah melakukan pengembangan, baik di sisi udara maupun darat. Angkasa Pura II, kata dia, tengah melakukan pengembangan masif yang mencakup tiga sektor, yakni revitalisasi Terminal 1 dan 2, pembangunan Terminal 3 dan 4, serta peningkatan kapasitas landasan 1 dan 2 serta pembangunan landasan pacu 3.
"Stabilitas operasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta didukung kesiapan infrastruktur bandara di sisi udara dan sisi darat, termasuk terminal penumpang, serta sumber daya manusia yang kompeten, efektif, dan efisien," ucapnya.
ANTARA | IMAM HAMDI