TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan embung atau tempat penampungan air di Pulau Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat, 6 Oktober 2017. Jokowi menargetkan pembangunan embung rampung pada 2018.
"Embung dibangun untuk menambah kekurangan suplai air baku bagi masyarakat Tarakan," kata Jokowi dalam keterangan pers Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat, Sabtu, 7 Oktober 2017.
Kementerian Pekerjaan Umum membangun dua embung, yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung, di Pulau Tarakan, Kalimantan Utara. Tempat penampungan air dengan total luas 250 kilometer persegi itu difungsikan untuk menjadi sumber air warga dan antisipasi kekurangan air saat musim kemarau.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono mengatakan Pulau Tarakan, yang dihuni 200 ribu orang, membutuhkan suplai air sekitar 900 liter per detik. Namun saat ini baru tercukupi sebanyak 400 liter per detik dari embung yang sudah ada.
“Di pulau kecil seperti Tarakan kebutuhan airnya tidak bisa mengandalkan air tanah karena terpengaruh air laut sehingga menjadi payau," ujar Basuki.
Menurut Basuki, saat ini embung menjadi solusi terbaik untuk memasok kebutuhan air baku di Tarakan karena curah hujan di sana cukup tinggi. Untuk itu, lembaganya membangun dua embung baru, yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung, yang akan menambah pasokan air 250 liter per detik.
Embung Rawasari memiliki luas genangan 3,22 hektare dengan kapasitas tampung 112 ribu meter kubik dan dibangun dengan anggaran Rp 68,44 miliar. Embung Rawasari dilengkapi jaringan pipa sepanjang 4 kilometer dan dilengkapi dua unit pompa dengan debit 100 liter per detik.
"Pengerjaan Embung Rawasari dikerjakan selama tiga tahap. Tahap pertama tahun 2016 dan saat ini sudah masuk tahap kedua,” kata Basuki.
Sedangkan pembangunan Embung Indulung akan disertai pembangunan jaringan pipa sepanjang 11 km, dua unit pompa, genset, pos jaga, dan bangunan pelengkap lain. Embung Indulung akan melayani kebutuhan air di tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Kampung, Kelurahan Pantai Amal, dan Kelurahan Kampung Enam.
Total biaya pembangunan Embung Indulung mencapai Rp 168 miliar dengan luas genangan 2,62 hektare dan mampu menampung 123 ribu meter kubik.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum menyelesaikan pembangunan Embung Bengawan di Kelurahan Juata Kerikil, Kecamatan Tarakan Utara, pada 2015. Embung seluas 477 hektare itu dibangun dengan anggaran Rp 85,87 miliar. Volume air yang dapat ditampung sebesar 148 ribu meter kubik dengan besar debit pengambilan 100 liter per detik.
Untuk menjaga tampungan air tidak hilang saat kemarau, Kementerian menggunakan teknologi khusus.
"Apabila kemarau mengakibatkan penurunan tinggi muka air, kami terapkan teknologi geomembran supaya airnya tidak hilang terserap. Hal ini yang juga akan diterapkan di Embung Rawasari," kata Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Amir Hamzah.
ROSSENO AJI NUGROHO