Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

image-gnews
Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO,CO. Jakarta - Pendapatan sopir taksi Express menurun hingga 50 persen sejak setahun terakhir. Munculnya taksi online diduga menjadi penyebab penurunan itu.

Salah satu sopir taksi Express, Sudarto, 52 tahun, mengatakan, selama setahun belakangan, jumlah penumpang yang naik ke taksinya berkurang. 

Sebelum ada taksi daring, Sudarto biasanya mendapat pemasukan sebesar Rp 600 ribu per hari. Jumlah itu belum dipotong setoran. Sekarang dia hanya mengantongi pendapatan Rp 300-400 ribu per hari. "Dapat Rp 400 ribu saja jarang," ucapnya saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Oktober 2017.

Simak: Kinerja Taksi Express Anjlok 57 Persen Semester I

Karena penurunan jumlah penumpang itu, ujar dia, pihak Express mengurangi jumlah setoran wajib para sopirnya, dari Rp 300 ribu menjadi Rp 150 ribu per hari.

Pria yang sudah mengemudikan taksi sejak 1990-an ini mengaku baru merasakan penurunan pendapatan seperti sekarang. Kondisi saat ini, menurut dia, lebih parah daripada zaman krisis moneter 1998. "Zaman krismon (krisis moneter) cuma beberapa bulan turun, terus pulih lagi," kata pria asal Cirebon ini.

Dia menuturkan kerja sama antara taksi Express dan perusahaan transportasi daring Uber tidak memperbaiki pendapatannya. Sebab, Uber mematok tarif yang menurut dia terlalu rendah dan mengenai potongan sebesar 25 persen. Dia mencontohkan, tarif normal ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 150 ribu, sementara tarif Uber hanya Rp 120 ribu dan dipotong 25 persen. "Ya, yang perang tarif online, yang mati taksi (konvensional)," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengemudi taksi Express lain, Gatot Sembiring, 45 tahun, juga merasakan penurunan pendapatan sejak setahun terakhir. "Wah, turunnya hampir separuh. Dulu pendapatan bersih bisa sampai Rp 300 ribu," ujar pria asal Medan ini.

Dia mengaku pasrah dengan kondisi yang ada sekarang. "Saya tunggu mobil lunas aja. Setelah itu, saya mau usaha lain. Buka warung, mungkin," tuturnya.

Sebelumnya, kinerja keuangan PT Express Trasindo Utama Tbk, operator taksi Express, pada semester pertama 2017 turun 57 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester pertama 2017, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 158,73 miliar, sementara pada semester pertama 2016 Rp 374,06 miliar.

Penurunan pendapatan taksi Express tersebut diduga karena persaingan antara taksi konvensional dan daring. Bahkan kerja sama dengan taksi daring Uber juga belum memberikan dampak positif bagi pendapatan perusahaan.

ROSSENO AJI NUGROHO | ALFAN HILMI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

8 Februari 2019

Peresmian peluncuran armada baru Express di Serpong Rabu 4 Juli 2018. Sumber: swa.co.id
Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

Perusahaan transportasi PT Express Transindo Utama Tbk akan menjual 1.200 unit armada guna membayar utangnya kepada BCA.


Uber Diakuisisi Grab, Manajemen Taksi Express Tunggu Kepastian

26 Maret 2018

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Uber Diakuisisi Grab, Manajemen Taksi Express Tunggu Kepastian

Express memiliki kerja sama memasok pengemudi atau armada bagi pelanggan yang memesan Uber.


Rumor Gojek Akuisisi Taksi Express, Saham TAXI Mendadak Naik

19 Maret 2018

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Rumor Gojek Akuisisi Taksi Express, Saham TAXI Mendadak Naik

Saham taksi Express mendadak menguat 34 persen setelah rumor akuisisi oleh Gojek.


Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

19 Oktober 2017

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

Saham taksi Express naik dalam dua hari berturut-turut menjelang pengumuman aturan baru taksi online.


Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

8 Oktober 2017

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

Kinerja keuangan operator taksi Express , PT Express Trasindo Utama Tbk, pada semester pertama 2017, turun hingga 57 persen.


Saham TAXI dan BIRD Diperkirakan Turun Hingga Tahun Depan

8 Oktober 2017

Taksi Ekspress dan Blue Bird. expressgroup.co.id/wikipedia.org
Saham TAXI dan BIRD Diperkirakan Turun Hingga Tahun Depan

Saham dua perusahaan taksi konvensional, yakni PT Blue Bird dan PT Express Transindo Utama, terus menurun.


Taksi Express Jual Aset untuk Tutupi Utang Rp 1,5 Triliun

7 Oktober 2017

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Taksi Express Jual Aset untuk Tutupi Utang Rp 1,5 Triliun

Taksi Express dililit utang Rp 1,5 triliun dan memilih menjual aset-asetnya.


Sopir Taksi Express Kesulitan Gunakan Aplikasi Uber

7 Oktober 2017

Taksi Express. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sopir Taksi Express Kesulitan Gunakan Aplikasi Uber

Express dan Uber menjalin kerja sama, tapi banyak pengemudi Taksi Express yang kesulitan menggunakan aplikasi daring.


Taksi Express PHK 400 Karyawan, Rekrut 2.000 Sopir Baru

6 Oktober 2017

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Taksi Express PHK 400 Karyawan, Rekrut 2.000 Sopir Baru

Taksi Express memecat 400 karyawan di bagian manajerial dengan alasan efisiensi.


MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

6 Oktober 2017

Ilustrasi taksi Exspress. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan margin atau laba industi taksi semakin lama semakin kecil.