TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan melelang ulang wilayah kerja minyak dan gas bumi yang telah ditawarkan namun belum mendapat respons positif dari investor.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan pihaknya akan melelang blok yang tak diminati investor pada lelang 2016. "Semua tahun lalu yang enggak diambil pun kita buka lelangnya," ujarnya di Mal Pacific Place, seperti dikutip dari Bisnis.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Seperti diketahui, pada lelang blok migas tahun 2016, tak ada kontrak baru yang ditandatangani. Pemerintah menawarkan 14 wilayah kerja sejak medio 2016.
Kendati telah menawarkan skema baru untuk menarik minat investor melalui penawaran bagi hasil, komitmen eksplorasi dan dan bonus tanda tangan, hingga kini belum ada satu pun yang diumumkan pemenangnya.
Adapun, tujuh blok yang ditawarkan secara langsung atau direct offer yakni Bukit Barat (Offshore Kepulauan Riau), Batu Gajah Dua (Onshore Jambi), Kasongan Sampit (Onshore Kalimantan Tengah), Ampuh (Offshore Laut Jawa), Ebuny (Offshore Sulawesi Tenggara), Onin (Onshore-Offshore Papua Barat) dan West Kaimana (Onshore-Offshore Papua Barat).
Tujuh blok ditawarkan melalui skema lelang reguler yakni South CPP (Onshore Riau), Suremana I (Offshore Makassar Strait), SE Mandar (Offshore Sulawesi Selatan -Sulawesi Barat), North Arguni (Onshore Papua Barat), Kasuri II (Onshore Papua Barat), Manakarra Mamuju (Offshore Makassar Strait dan Oti (Offshore Kalimantan Timur).
Sementara itu, untuk wilayah kerja yang dikembalikan, tutur Arcandra, juga akan segera dilelang.
Dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) semester I/2017, saat ini wilayah kerja yang beroperasi sebanyak 277 dengan 85 blok di tahap produksi dan 192 di tahap eksplorasi. Adapun, terdapat 43 blok dalam proses terminasi dengan 37 blok migas konvensional dan 6 blok migas nonkonvensional.
Bila dibandingkan, jumlah blok migas yang beroperasi terus turun sejak 2013 dengan 321 blok, 2014 sebanyak 318 blok, 2015 312 blok, dan 2016 sebanyak 280 blok.
"Kalau blok yang sudah resmi dikembalikan maka akan kita lelang. Semua blok yang dikembalikan akan kita lelang," katanya.
BISNIS.COM