TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index pada semester I tahun 2017, sebanyak 69 persen responden mengaku sudah memiliki rumah. Menurut Rumah.com, kepemilikan rumah bukan hal yang bersifat ekslusif kendati harganya semakin sulit dijangkau.
Bagi Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com, pemerintah menerapkan banyak kebijakan terkait kepemilikan rumah, seperti rumah subsidi, rumah murah, bantuan pembiayaan perumahan dan lain-lain.
Ada pula KPR dari BPJS TK (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) yang memberikan bantuan pembiayaan dengan uang muka 5 persen dan bunga tetap Bank Indonesia 7 Day Repo Rate +3 persen.
“Pembiayaan BPJS tersebut diberikan kepada mereka yang belum pernah punya rumah dengan harga rumah yang akan dibeli Rp 300-500 juta. Dengan kisaran harga rumah pertama tersebut, konsumen memiliki pilihan untuk mendapatkan rumah di tengah kota, terutama berupa hunian bertingkat, atau hunian tapak di pinggiran kota,” katanya, Minggu, 1 Oktober 2017.
Baca: Pemerintah Akan Tetapkan Rating Rumah Subsidi yang Berkualitas
Lebih jauh, dari survei yang dilakukan terhadap 1.020 responden dari seluruh Indonesia pada Januari–Juni 2017 ini juga terungkap bahwa 45 persen dari yang mengaku sudah memiliki rumah menyatakan belum terlalu lama tinggal di rumah itu, yakni kurang dari lima tahun.
Sementara 20 persen di antaranya sudah menghuni rumahnya selama 5-10 tahun, sedangkan 18 persen lainnya mengaku tinggal lebih dari 20 tahun.
Motivasi para responden dalam memiliki rumah sebagian besar adalah untuk ditinggali. Sebesar 36 persen responden tinggal di rumah yang pertama dibeli atau baru berniat membeli rumah pertama, sedangkan 27 persen lainnya berniat membeli rumah untuk peningkatan (upgrade), baik luas tanah, jumlah kamar tidur, ataupun lokasi yang lebih strategis.
Sisanya sebesar 36 persen melihat rumah sebagai sumber penghasilan, baik sebagai investasi, untuk dikontrakkan, untuk disewakan (kos, kontrakan petak), termasuk untuk dijual kembali.