INFO NASIONAL - Bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2017, MPR RI melaksanakan Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), dengan mengadakan pagelaran wayang kulit menampilkan dalang Ki Mulayana dan Ki Hartanto Gunocarito dengan lakon "Mbangun Pasar Wiroto" di pasar Induk Blora, Minggu, 1 Oktober 2017). Acara digelar Setjen MPR bekerjasama dengan Paguyuban Pedagang Pasar Induk Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Untuk pelestarian budaya dan menghibur masyarakat, pagelaran wayang kulit yang menampilkan bintang tamu Bagong Kasmiran dari Ambarawa itu dibuka Pimpinan Badan Pengkajian MPR RI Dr H. Bambang Sadono SH MH dan dihadiri Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah SE MM Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Lembaga dan Layanan Informasi Setjen MPR RI Rharas Esthining Palupi SH MH dan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Induk Blora Saladin.
Diungkapkan Bambang Sadono, perwujudan dari Pasal 33 UUD NRI Tahun1945 yang menjadi dasar kekuatan ekonomi bangsa Indonesia saat ini dirasakan harus segera diimplementasikan kedalam perwujudan yang lebih kongret dan nyata. “Untuk itu kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia perlu untuk membantu para pedagang kecil dalam upaya penguatan ekonomi kerakyatan yang lebih dirasakan besar manfaatnya bagi bangsa ini.” ujar Bambang Sadono saat membuka Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI dihadapan ratusan pedagang yang berbaur dengan masyarakat sekitar Pasar Induk Kabupaten Blora.
Bambang juga menjelaskan, sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini sengaja menggunakan media seni budaya, khususnya wayang. Kerena wayang adalah kesenian yang lengkap dan masyarakat yang mendengarkan tidak bosan. Pagelaran ini akan di siarkan secara langsung di LPPL Radio Gagak Rimang Blora secara Live dan Streaming,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah mengungkapkan, sosialisasi melalui seni budaya wayang di Pasar Induk Blora ini adalah yang pertama dilakanakan oleh MPR di tengah pasar dengan menampilkan dua dalang bersamaan, dan merupakan salah satu dari berbagai metode yang dapat langsung menyentuh pada para pedagang maupun masyarakat.
“Sosialisasi melalui pentas seni budaya adalah salah satu bentuk apresiasi dan langkah konkret MPR RI dalam melestarikan warisan budaya, khususnya seni budaya wayang kulit untuk kembali menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia dan pelestarian budaya,” ujar Siti Fauziah.(*)