TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I menyiapkan beberapa langkah dalam mengantisipasi keadaan ketika Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, harus ditutup karena erupsi Gunung Agung.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Israwadi mengungkapkan pihaknya memiliki tiga langkah antisipasi ketika Bandara Internasional Ngurah Rai harus ditutup.
Langkah pertama mengatur arus penumpang di dalam terminal dengan melakukan koordinasi ke maskapai (airlines) dengan memfasilitasi help desk airlines.
Kemudian, mengatur penumpang yang sudah di dalam untuk keluar melalui jalur lain, dan mencegah penumpang masuk ke terminal.
Berkoordinasi dengan airlines agar calon penumpang yang masih berada di luar bandara tidak datang ke bandara.
"Berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengaturan lalu lintas keluar dan masuk bandara serta ancaman keamanan," kata Israwadi, Jakarta, dikutip dari Bisnis.com, Sabtu, 30 September 2017.
Langkah kedua, pihaknya juga akan memberikan informasi bencana kepada penumpang melalui pengumuman via public announcement system, customer service center, help desk, sedia massa (posko media), display television with VAAC map, dan BMKG.
Langkah ketiga, pihaknya akan mengurangi dampak ketidaknyamanan calon penumpang dengan memberikan minuman gratis dan hiburan musik di dalam terminal.
Kemudian penyediaan bus untuk ke terminal bus Ubung, berkoordinasi dengan instansi terkait dengan usulan pemberian kemudahan bagi penumpang seperti slot time bagi pesawat yang re-tine.
Lalu usulan free of charge extended visa-zero fined, kemudahan proses flight approval, free of cancelation fee for passenger ticket, dan service on the ground (SOG) dari airlines.
BISNIS.COM