TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan tarif dasar listrik hingga akhir tahun ini. Hal itu ia sampaikan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 27 September 2017.
"Bapak Presiden sudah memutuskan sampai akhir tahun tarif listrik tetap sama, tidak naik," kata Jonan. Menurut dia, faktor daya beli masyarakat menjadi pertimbangan utama pemerintah tidak menaikkan tarif dasar listrik. Jonan menilai langkah tersebut tidak akan membuat PT Perusahaan Listrik Negara (persero) mengalami kerugian yang besar.
Mantan Menteri Perhubungan itu memprediksi pendapatan PLN akibat tidak ada perubahan tarif listrik sebesar Rp 5 triliun. "Jadi bukan rugi, pasti masih untung. Kan pendapatannya PLN Rp300 triliun lebih setahun," ucap Jonan.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani khawatir dengan kondisi keuangan PLN. Menurut dia, PLN menghadapi risiko gagal bayar utang. Salah satunya disebabkan oleh pertumbuhan penjualan listrik yang tidak sesuai harapan. Sementara pemerintah menetapkan tarif dasar listrik tidak boleh naik. Belum lagi pemerintah juga menggenjot PLN menuntaskan proyek pengadaan listrik 35.000 megawatt.
Secara resmi, kekhawatiran Menteri Keuangan itu disampaikan dalam sebuah surat nomor S-781/MK.08/2017 yang diteken Sri Mulyani. Surat itu berisi tentang perkembangan risiko keuangan negara atas penugasan infrastruktur ketenagalistrikan. Namun sayang, surat itu rupanya bocor ke publik.
Menteri Jonan enggan mengomentari ihwal isi surat itu. Ia mengatakan belum membaca surat dari Menteri Keuangan. Meski demikian, Jonan akan meminta PT PLN untuk efisien dalam mengelola biaya perawatan.
ADITYA BUDIMAN