INFO NASIONAL - Rapat koordinasi pemerintah, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia (Rakorpusda) di Intercontinental Hotel, Dago, Bandung, 26-27 September 2017, menyepakati sejumlah program percepatan pemerataan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, terutama mengatasi ketimpangan ekonomi antara Jawa Barat bagian utara dan selatan. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebut kegiatan ini sebagai koordinasi yang sangat baik dan sangat kuat antara pusat dan daerah.
"Ini dampaknya mempercepat proyek pembangunan dilaksanakan dan hambatan-hambatan yang selama ini ada itu segera diurai dengan cepat. Kami dari Jabar (Jawa Barat) tentu menyambut karena rakor bisa mengungkap berbagai potensi, termasuk beberapa persoalan dan kemudian ketika ada persoalan, solusinya cepat ketika ada potensi bisa cepat ditangkap. Itu yang seharusnya bisa dilakukan,” ujar gubernur yang biasa disapa Aher ini.
Ahmad mencontohkan dalam rakorpusda yang berlangsung dua hari itu, dibahas hambatan pembangunan Bandar Udara Kertajati. Menurut dia, dengan ada koordinasi, hambatan bisa terselesaikan segera. "Umpamanya pembicaraan antara AP II dan BIJB kan cukup lama, bagaimana AP II masuk ke BIJB, kemudian masuknya itu apakah kerja sama atau mengambil saham. Ketika dikoordinasikan seperti sekarang ini, tentu sebelumnya sudah dikoordinasikan yang dikomandani Kementerian Koordinator Kemaritiman, maka pembicaraannya menjadi fokus cepat dan terselesaikan," ucapnya.
Kesepakatan rakorpusda yang dibacakan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meliputi percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi, peningkatan skala ekonomi serta kapasitas industri kecil dan menengah, pembangunan energi dan listrik, juga pengembangan pariwisata.
"Rapat Koordinasi juga mencermati bahwa kesenjangan ekonomi masih menjadi tantangan yang perlu menjadi perhatian semua pemangku kebijakan," kata Agus. (*)