TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan salah satu bentuk unik perubahan pola belanja di masyarakat. Yakni kebutuhan membeli barang telah menjadi kebutuhan rekreasi.
Hal itu menjadi salah satu penyebab tak langsung penutupan sejumlah gerai retail, yang berujung pada isu pelemahan daya beli di masyarakat. Bambang, dalam hal ini, membantah isu tersebut.
"Ada perubahan gaya hidup. Dulu orang rekreasi dengan belanja (barang), sekarang dengan turisme. Tak hanya mancanegara tapi lokal juga," ujar Bambang saat memberi sambutan dalam Seminar Wealth Management Bank Mandiri di Gedung Pacific Place, Jakarta Pusat, Selasa, 26 September 2017.
Kebutuhan akan berlibur itu diperkuat jumlah long weekend, atau libur panjang yang tinggi pada 2017. "Konsumsi hotel, restoran dan jasa rekreasi kebudayaan meningkat pesat daripada konsumsi pakaian, sepatu, atau barang elektronik."
Meski belanja fisik tetap terjadi, hal itu justru berlangsung di luar Indonesia. Bambang menyorot peningkatan jumlah pelancong asal Indonesia ke beberapa negara destinasi belanja, seperti Singapura dan Hong Kong.
"Kita ke sana bukan untuk olahraga laut atau karena pemandangannya. Yang utama pasti shopping, dan itu mempengaruhi tingkat transaksi retail (domestik)," tutur mantan Menteri Keuangan ini.
Tren jual-beli konvensional yang beralih ke online adalah pola lain yang diungkapkan Bambang. Pola itu memicu penurunan transaksi di pusat perbelanjaan, khususnya yang berkonsep International Trade Center (ITC). "Mereka down (jatuh) luar biasa. Aktivitasnya semua diganti online, karena barang-barang mereka mudah dibeli online."
Pusat perbelanjaan, atau mall yang dianggap bertahan hanyalah yang tumbuh dengan inovasi pengelola, termasuk yang menjual barang khusus dengan harga tinggi. "Untuk mall 'kelas serius' ya survive (bertahan)," ujar Bambang.
Perubahan pola konsumsi pun terindikasi dari meningkatnya penggunaan uang tunai, dibanding transaksi kartu kredit perbankan. Belum lagi soal peningkatan kecenderungan menabung.
"Orang menahan konsumsi, berpikir bisa saja dengan saving (memyimpan) lebih banyak, bisa mendapat return (timbal balik) lebih tinggi," kata Bambang.
YOHANES PASKALIS PAE DALE