INFO NASIONAL - Terjadi ketimpangan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat antara wilayah utara dan wilayah selatan. Data Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik pada 2016, 71 persen produk domestik regional bruto Jawa Barat disumbang kabupaten atau kota di utara Jawa Barat.
Hal ini diungkapkan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo dalam acara BI Bareng Media, Bandung, Selasa, 26 September 2017. "Perlu dilakukan peningkatan pemerataan terhadap wilayah utara dan selatan ini," ujar Dody.
Dalam mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan Pulau Jawa, pada umumnya, Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyelenggarakan rapat koordinasi pemerintah, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia (Rakorpusda) di Intercontinental Hotel, Dago, Bandung, 26-27 September 2017.
Selain Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Panjaitan, pembicara dalam acara ini adalah Menteri Perindustrian, Menteri Pariwisata, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, pejabat Kementerian Perhubungan, pejabat Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta gubernur Jawa Barat.
Acara dilanjutkan dengan diskusi publik yang akan diikuti 300 peserta. Rapat koordinasi bertema “Mendorong Berkembangnya Sektor Ekonomi Potensial yang Berdaya Saing Tinggi Melalui Peningkatan dan Pemerataan Kapasitas Infrastruktur” ini membahas berbagai hal, seperti peningkatan kapasitas infrastruktur dasar dan konektivitas yang terintegrasi untuk mendukung berkembangnya sektor ekonomi potensial Jawa Barat, pemerataan melalui infrastruktur yang mendukung aksesibilitas, logistik, jalur perdagangan domestik maupun ekspor, serta sinergi regulasi pusat dan daerah demi mendukung iklim investasi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat menuturkan dengan penyelenggaraan rapat ini diharapkan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun-tahun mendatang. "Karena Rakorpusda ini akan diikuti aksi nyata dan rill, termasuk mencari berbagai terobosan yang bisa dilakukan, menemukan berbagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, didukung pembangunan infrastruktur strategis," ujar Wiwiek.
Triwulan I 2017 pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 5.28 persen (year on year). Triwulan II naik tipis menjadi 5.29 persen. Wiwiek menambahkan, pengembangan daerah selatan Jawa Barat tidak mengarah pada industrialisasi seperti wilayah utara. "Yang potensial untuk pengembangan wilayah selatan adalah sektor pertanian, perkebunan, perikanan, juga pariwisata," ucapnya.
Jawa Barat secara nasional dikenal sebagai basis industri otomotif elektronik dan tekstil. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, sejumlah proyek infrastruktur strategis juga sedang digarap di daerah ini, seperti jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Serang-Panimbang, dan jalur lintas selatan Jawa. Adapula pembangunan Pelabuhan Patimban, Bandar Udara Kertajati dan pembangunan pembangkit listrik di beberapa daerah.