TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas, Reza Priyambada, memperkirakan indeks harga saham gabungan atau IHSG hari ini bakal melemah. Hal ini, antara lain, karena pasar melihat tren penguatan indeks mulai memudar dan, sebaliknya, peluang pelemahan semakin terlihat.
“Minimnya sentimen pun turut membuat laju IHSG cenderung rentan terkena pelemahan," kata Reza, Senin malam, 25 September 2017. Karena itu, ia menyebutkan pelaku pasar perlu mengantisipasi sentimen terutama dari berita-berita sektoral dan emiten yang dapat membuat arah IHSG kembali bervariatif.
Baca: Bursa Asia Menguat, IHSG Juga Ikut Perkasa
Reza menilai peluang kenaikan IHSG kian berkurang dengan makin meningkatnya volume jual. Ia berharap pelemahan dapat lebih terbatas, sehingga IHSG masih mampu menemukan peluang penguatannya kembali. "Meski kecil dan berhati-hati terhadap berbagai sentimen," ucapnya.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,29 persen di level 5.894.612 pada Senin, 25 September 2017. "Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.879 dan 5.863. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.914 dan 5.933," ujarnya.
Sedangkan kemarin tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 272.199 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 7,530 miliar lembar saham senilai Rp 5,802 triliun. Sebanyak 123 saham naik, 205 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Adapun bursa regional seperti indeks bursa Nikkei naik 101,13 poin (0,50 persen) ke 20.397,58, indeks Hang Seng melemah 380,19 poin (1,36 persen) ke 27.500,34, dan bursa Straits Times melemah 4,34 poin (0,13 persen) ke posisi 3.215,91.
HENDARTYO HANGGI | ANTARA