TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), akan menggelontorkan dana investasi senilai USD 1,547 miliar untuk Proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan pengembangan Jambaran Tiung Biru akan menjadi harapan baru bagi Indonesia. "Khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 25 September 2017.
Baca juga: Pertamina EP Jual Gas Jambaran-Tiung Biru ke Induknya
Pertamina berharap dengan adanya cadangan gas JTB sebesar 2.5 triliun kaki kubik (TCF), industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan mendapat suplai gas yang cukup menggerakkan ekonomi nasional. Elia berharap pengembangan lapangan JTB juga dapat membuka lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan.
Januari lalu, pemerintah meminta Pertamina untuk mengembangkan secara penuh Lapangan JTB dan menyelesaikan proses pengalihan lapangan dengan skema B to B (antarbisnis) bersama ExxonMobil Cepu Limited.
Saat ini, menurut Elia, Pertamina masih menuntaskan negosiasi pengalihan hak partisipasi (participating interest/PI) dalam pengembangan JTB. Adapun kini Pertamina baru memiliki PI sebesar 45 persen. Pasca alih kelola, Pertamina akan menguasai PI hingga 91 persen dan sisanya 9 persen, akan dimiliki badan usaha milik daerah (BUMD).
Sejalan dengan proses negosiasi itu, perusahaan energi pelat merah itu juga menyepakati jual beli gas bumi dengan PT PLN (Persero) dengan harga USD 7,6 per MMBTU pada 8 Agustus 2017. "Kesepakatan itu menjadi awal untuk bisa mengembangkan lapangan gas JTB, karena sudah ada pembelinya," kata Elia.
Lapangan JTB akan dimulai pengeborannya setelah PEPC menunjuk PT Rekayasa Industri (Rekind) dan PT Japan Gas Corporation yang sudah memenangkan tender. Sebagai informasi, lapangan gas ini memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34 persen, fasilitas pemrosesan gas 330 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD), dan produksi gas jual 172 MMSCFD.
Elia mengatakan, dengan progres yang ada, Pertamina optimistis Lapangan JTB akan berproduksi 2021 dan sekaligus mempercepat utilisasi pipa transmisi gas Gresik-Semarang.
Saat ini, kata Elia, Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Gas (Pertagas) tengah menyelesaikan pembangunan pipa Gresik-Semarang sepanjang 267 kilometer dengan nilai investasi sekitar USD 515,7 juta. "Dengan progres EPC saat ini sudah mencapai 85 persen, diperkirakan proyek ini akan onstream pada pertengahan tahun 2018," kata dia.
CAESAR AKBAR