TEMPO.CO, Jakarta - PT Mastercard Indonesia mencatat 58,5 persen responden di Indonesia sepanjang tahun 2016 telah menggunakan telepon cerdas (smartphone) mereka untuk melakukan belanja online selama tiga bulan terakhir. Angka tersebut dihasilkan dari studi Mastercard Mobile Shopping 2017.
"Pertumbuhan belanja online terus meningkat seiring meningkatnya penggunaan smartphone di Indonesia," kata Direktur Mastercard Indonesia, Tommy Singgih, di Jakarta, Senin, 25 September 2017.
Baca: Ini Hasil Riset Google Soal Perilaku Belanja Online di Indonesia
Tommy menuturkan perkembangan penggunaan smartphone meningkat sampai 40-50 persen. Peningkatan tersebut diperkirakan akan menguatkan penetrasi belanja nontunai di Indonesia. "Sekarang transaksi tunai masih cukup tinggi mencapai 90 persen. Namun, perlahan akan beralih ke transaksi nontunai," ujarnya.
Selain data pengguna telepon pintar yang melakukan belanja online, Mastercard mencatat fleksibilitas dan kenyamanan belanja online melalui telepon pintar telah mencapai 49,9 persen, serta kemudahan belanja online dengan kehadiran beragam aplikasi mencapai 43,5 persen. "Angka tersebut merupakan alasan utama mereka melakukan belanja melalui mobile shopping," kata Tommy.
Baca Juga:
Tommy melanjutkan, tingginya pengguna telepon pintar di Indonesia membuat masyarakat menjadi lebih mudah terhubung dan bertransaksi di mana pun dan kapan pun. Hal tersebut juga mendorong mereka untuk memiliki pengalaman pembayaran yang lebih cepat, mudah dan aman. "Termasuk untuk membeli kebutuhan sehari-hari sekarang bisa diakukan secara online.”
Mastercard, kata Tommy, telah melakukan kerja sama dengan Happyfresh salah satu penyedia layanan belanja kebutuhan sehari-hari secara online. Kemitraan dengan Happyfresh tersebut merupakan bukti untuk mendukung inisiatif pemerintah untuk mendukung gerakan nontunai nasional yang dicanangkan Bank Indonesia. "Belanja nontunai sekarang telah menjadi gaya hidup," katanya.
IMAM HAMDI