TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman menjelaskan asuransi hewan ternak dan hasil pertanian menanggapi tanggapan yang beragam dari para petani dan peternak. Pemerintah memberikan subsidi cukup besar untuk asuransi tersebut.
"Karena sudah diasuransikan, ada petani di Jawa Timur yang minta semoga sawahnya terus kebanjiran," ujarnya saat melaporkan perkembangan asuransi tersebut kepada Presiden Joko Widodo di Bumi Perkemahan Cibubur, Ahad, 24 September 2017.
Arman yang juga sedang melaporkan jalannya acara Jambore Peternakan Nasional 2017, juga menceritakan dirinya sudah bekoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur untuk memberikan edukasi kepada petani terkait fungsi dari asuransi.
Ia menjelaskan petani hanya cukup membayar Rp 40 ribu untuk 1 ekor sapi dan Rp 35 ribu untuk satu hektare sawah sebagai biaya asuransi. Nominal tersebut merupakan hasil subsidi 80 persen oleh pemerintah dan sisanya sebesar 20 persen yang dibayar oleh petani.
Lebih lanjut ia bercerita sulit untuk mengetahui mana hewan yang mati dipotong atau mati karena sakit, tetapi ia berpendapat hampir semua petani jujur dan tidak berbuat curang.
Jambore Peternakan Nasional 2017 diadakan dari tanggal 22-24 September 2017 dan diselenggarakan Kementerian Pertanian. Selama tiga hari, jambore tersebut diperkirakan dihadiri sekitar 700 peternak dan pelaku usaha.
Salah satu tujuan diadakannya jambore, yakni pameran ternak unggulan dan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia 100 ekor kambing guling.
M JULNIS FIRMANSYAH