TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyediakan simulasi penggunaan uang elektronik (e-money) di Indonesia Business and Development Expo 2017. Di pameran yang diadakan di Jakarta Convention Center ini, Bank Mandiri juga gencar melakukan promosi penjualan kartu uang elektronik. "Rata-rata sehari terjual 200 kartu," ujar Sigit, penjaga gerai Bank Mandiri, pada Sabtu, 23 September 2017.
Simulasi penggunaan uang elektronik menjadi daya tarik utama di gerai Bank Mandiri. Dito, salah seorang mahasiswa Universitas Yarsi yang berkunjung, mengaku penasaran cara penggunaan uang elektronik untuk membayar tol. Selama ini ia mengaku menggunakan uang elektronik hanya untuk membeli tiket TransJakarta.
Selain melakukan simulasi penggunaan uang elektronik, pengunjung bisa membeli uang elektronik di mesin penjual otomatis dan mendapatkan kartu uang elektronik edisi spesial. Adapun harga dari uang elektronik Bank Mandiri dijual Rp 50 ribu dengan saldo Rp 30 ribu.
"Kalau mau yang edisinya lebih spesial, harga kartunya Rp 25 ribu bergambar tiga pebulu tangkis legenda Indonesia," ujar Sigit. Ia menjelaskan, kebanyakan pembeli kartu kebanyakan mahasiswa dan pegawai kantor.
Thomas Wahyudi, Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales, memprediksi pertumbuhan kartu uang elektronik Bank Mandiri akan mencapai lebih dari 50 persen di tahun 2017. Hal tersebut ia sampaikan saat dihubungi Tempo, Rabu, 20 September 2017.
Thomas menambahkan, saat ini jumlah uang elektronik yang beredar di masyarakat sudah lebih dari 10 juta unit. Dengan diwajibkannya elektronifikasi pada mesin pembayaran tol pada akhir Oktober 2017, jumlah ini diprediksi akan meningkat tajam.
M. JULNIS FIRMANSYAH