TEMPO Interaktif, Jakarta:Mitsubhisi Corporation dan Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. (Japex) telah resmi menguasai 50 persen saham di blok Kangean. Total saham itu setara dengan US$ 360 juta. Juru bicara PT Energi Mega Persada Tbk., Herwin Hidayat mengatakan, perusahaan telah menyelesaikan transaksi dengan kedua perusahaan itu. "Transaksi ini adalah transaksi material," kata Herwin dalam rilisnya, Rabu (23/5). Dia melanjutkan, transaksi itu juga telah disetujui oleh mayoritas pemegang saham EMP pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 April 2007. Energi menjual kepemilikan saham di Blok Kangean melalui penerbitan saham baru oleh anak perusahaannya, Energi Mega Pratama Inc. Meskipun 50 persen Blok Kangean telah dimiliki Mitsubishi-Japex, menurut Herwin, EMP masih menguasai 50 persen kepemilikan aset blok Kangean. Herwin menjelaskan, salah satu bagian penting dari transaksi ini adalah biaya capex carry. Maksudnya Mitsubishi-Japex akan menanggung kewajiban capex untuk pengembangan Blok Kangean sampai dengan jumlah yang disepakati. Dia menambahkan, transaksi itu juga memberi nilai tambah untuk Blok Kangean. Keuntungan transaksi ini bagi EMP adalah mengurangi utang dan menambah kebutuhan pendanaan. Kuartal pertama tahun ini, Blok Kangean memproduksi 42 juta kaki kubik gas dan 2.459 barel minyak per hari. NIEKE INDRIETTA
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Penjualan Energi Mega Persada Naik 28 Persen Semester I 2020
29 September 2020
Penjualan Energi Mega Persada Naik 28 Persen Semester I 2020
Emiten minyak dan gas bumi, PT Energi Mega Persada Tbk berhasil membukukan pertumbuhan kinerja baik penjualan maupun laba pada paruh pertama tahun ini
Energi Mega Lipat Tigakan Produksinya
13 Juli 2009
Energi Mega Lipat Tigakan Produksinya
Jika 2009 perseroan berancang-ancang menghasilkan 30 ribu barel ekuivalen minyak per hari, tahun depan jumlahnya diprediksi berada di kisaran 90 ribu barel.
Energi Mega Persada Hentikan Produksi di Sepanjang
12 April 2007
Energi Mega Persada Hentikan Produksi di Sepanjang
Akibat kendala teknis pada floating storage offshore(FSO).
Freehold Batal Beli Lapindo
28 November 2006
Freehold Batal Beli Lapindo
Freehold Group Limited membatalkan pembelian Lapindo Brantas Inc. dari PT Energi Mega Persada, afiliasi Grup Bakrie. Alasan Freehold, menurut penjelasan PT Energi kepada Bursa Efek Jakarta adalah karena munculnya kontroversi seputar penjualan itu.
Laba Bersih Energi Mega Persada Naik 206 Persen
12 Januari 2006
Laba Bersih Energi Mega Persada Naik 206 Persen
Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortasi juga naik 130 persen menjadi Rp 565 miliar.