BI Godok Aturan Bankir Asing

Reporter

Editor

Kamis, 12 April 2007 12:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia sedang menggodok aturan pembatasan tenaga kerja asing di sektor perbankan. Bank sentral akan membatasi tenaga kerja asing pada level komisaris, direksi atau jabatan di bawahnya yang belum bisa dipenuhi tenaga kerja lokal.Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad mengatakan rencana pembatasan tenaga kerja asing ini bukan untuk membedakan dengan karyawan lokal. "Hal terpenting adalah bagaimana menjamin terjadinya transfer pengetahuan," kata Muliaman dalam diskusi "How The National Bankers Tap The Opportunities from BI Policy Dress on Limitting the Number of Foreign Bankers" di Jakarta.Muliaman mengakui saat ini ketrampilan dasar para bankir lokal sangat rendah. Cetak biru pengembangan ketrampilan tersebut juga belum "Saya ingin merencanakan setiap bank wajib mengembangkan core skills tenaga kerjanya setiap tahun dan dicantumkan dalam bussiness plan," katanya.Dalam aturan yang digodok bank sentral, tenaga kerja asing masih bisa mengisi posisi jabatan komisaris dan direktur. Namun untuk jabatan yang membawahi bidang kepatuhan, tetap diserahkan pada bankir lokal.Khusus untuk level eksekutif di bawah direktur, BI mengharuskan posisi tersebut sebagian besar diisi oleh bankir Indonesia. "Syarat-syarat tenaga kerja asing, tidak akan berubah seperti ketentuan selama ini," kata Muliaman.Direktur Penempatan Tenaga Kerja Asing Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kunjung Masehat, menyambut baik rencana BI itu. Dalam Undang-undang Ketenagakerjaan, tenaga kerja asing hanya diperbolehkan untuk posisi dan batas waktu tertentu. "Jadi tidak bisa seterusnya," katanya.Agoeng Wijaya

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

22 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya