Menteri Jonan Teken Kerja Sama Bidang Energi dengan Bangladesh

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 14:50 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Menteri Negara Listrik, Energi, dan Sumber Daya Mineral Bangladesh Nasrul Hamid dalam penandatanganan nota kesepahaman tentang kerjasama bidang energi antara kedua negara di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, 15 September 2017. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menjalin kerja sama bidang energi dengan Republik Rakyat Bangladesh. Hal itu ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan serta Menteri Negara Listrik, Energi, dan Sumber Daya Mineral Bangladesh Nasrul Hamid.

"Nota kesepahaman ini dilandasi hubungan baik antara Indonesia dan Bangladesh untuk melakukan kerja sama di bidang energi. Hari ini untuk Pertamina dan Petrobangla, selanjutnya mungkin untuk perusahaan-perusahaan lain yang bisa mendukung suplai LNG untuk Bangladesh," ujarnya di Kementerian Energi, Jakarta, Jumat, 15 September 2017.

Melalui nota kesepahaman itu, kata Jonan, Bangladesh menyatakan siap dan bersedia berdiskusi lebih lanjut terkait dengan pembangunan fasilitas penerimaan dan infrastruktur liquefied natural gas (LNG) di negaranya. Dengan nota kesepahaman itu juga, ada kemungkinan pasokan LNG spot dari Indonesia ke Bangladesh. Selain itu, Indonesia menyatakan kesediaannya memfasilitasi diskusi Bangladesh dengan produsen dan pemasar LNG Indonesia.

Jonan juga menyatakan kesediaannya membantu mematerialisasi perjanjian itu. "Kalau ada yang bisa dibantu, langsung kabari saya. E-mail akan saya sendiri yang baca dan balas," tuturnya.

Di lain pihak, Menteri Nasrul Hamid berterima kasih atas dibukanya peluang kerja sama di antara kedua negara. Pasalnya, Bangladesh kini tengah mengalami defisit pasokan LNG.

Dia memperkirakan defisit itu mencapai 1 juta ton per tahun dan bakal meningkat menjadi sekitar 11 juta ton per tahun pada 2030. "Untuk memenuhi defisit gas tersebut, pemerintah Bangladesh akan mengimpor LNG yang akan dilakukan oleh Petrobangla," katanya.

Direktur Utama Petrobangla Abul Mansur Md Faizullah berujar, saat ini Bangladesh belum mendapatkan suplai impor LNG dari mana pun. Rencananya, negara itu akan melakukan impor mulai tahun depan.

Selain melakukan suplai LNG ke Bangladesh, melalui nota kesepahaman ini, terbuka kesempatan bagi Pertamina untuk membangun fasilitas penerimaan LNG yang terdiri atas Floating Storage Regasification Unit (FSRU), mooring dan infrastruktur off-loading, serta sub-sea dan pipa gas onshore ke grid gas alam. "Ini baru awal kerja sama. Dibuka kesempatan untuk pengembangan bisnis. Kita akan bicara lebih lanjut teknisnya nanti," kata Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM menyatakan di Indonesia masih banyak kargo LNG yang belum terserap, dan kargo gas yang tidak terserap ini memiliki tren yang terus meningkat. Pada 2014, ada 22 kargo. Rinciannya, 16 kargo diekspor dan sisanya untuk domestik. Setahun kemudian membengkak menjadi 66 kargo. Rinciannya, 60 kargo diekspor dan 6 kargo untuk dalam negeri. Tahun lalu, juga ada 66,6 kargo tidak terserap. Rinciannya, 43 kargo diekspor dan 23,6 kargo untuk dalam negeri.

CAESAR AKBAR




Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

10 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

15 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

37 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

38 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

40 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

42 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

50 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

58 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya