Peluang Besar, Industri Perawatan Pesawat Butuh 1.000 SDM Setahun

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2017 06:00 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Industri perawatan pesawat (maintenance, repair and overhaul/MRO) berpotensi kehilangan pendapatan US$ 2 miliar dalam lima tahun mendatang apabila kapasitas dan kapabilitas dalam negeri tidak ditingkatkan.

Baca juga: Industri perawatan pesawat GMF Lepas 10 Miliar Saham ke Publik

Ketua Umum Asosiasi Layanan Perawatan Pesawat Indonesia (Iamsa) Richard Budihadianto menyebutkan dalam setahunnya biaya yang dikeluarkan semua maskapai di Indonesia untuk perawatan pesawat mencapai 1 miliar dolar AS.

"Sementara, nilai yang bisa diserap, tidak lebih dari 35 persen, padahal pertumbuhan pasar akan menjadi double US$ 2 miliar dalam lima tahun mendatang seiring dengan peningkatan pemesanan pesawat bagi maskapai," katanya disela-sela konferensi Aviation MRO Indonesia (Amroi) di Jakarta, Rabu, 13 September 2017.

Richard mengatakan keterbatasan kapasitas perawatan pesawat merupakan kendala tidak terserapnya pasar domestik, sementara itu pertumbuhan pesawat begitu cepat.

Dia menuturkan hal itu disebabkan kurangnnya sumber daya manusia di bidang perawatan pesawat, selain pembangunan fasilitas MRO.

"Membangun MRO butuh waktu lama, tapi paling dua atau tiga tahun, tetapi untuk mempercepat SDM dengan kemampuan mumpuni setidaknya membutuhkan waktu lima tahun," katanya.

Ricahard menyarankan untuk memperbanyak sekolah teknik pesawat serta didukung dengan tempat praktik untuk menerima lulusan tersebut.

"Politeknik yang punya jurusan aviasi ini sangat sedikit, sekitar 24 orang satu kelas, lulusan hanya 200 orang per tahun, padahal butuhnya sampai 1.000 orang per tahun," katanya.

Dia menjelaskan apabila industri MRO ingin benar-benar menyerap potensi 2 miliar dolar AS tersebut, maka diperlukan kerja sama antara perusahaan MRO dengan politeknik.

"GMF waktu itu kerja sama dengan tiga tingkatan di politeknik, industri dilibatkan dari awal agar tenaga kerja terserap," katanya.

Dia menjelaskan lulusan politeknik penerbangan harus memiliki sertifikat "approved maintenance training organization" (Amto) yang dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan.

"Misalnya kerja sama dengan lima politeknik, mereka buat program Amto dengan GMF atas seizin DKUPPU," katanya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Muzaffar Ismail mengatakan pemerintah sudah membuka untuk Amto bagi swasta sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan sipil (CASR) 174. "Artinya, pemerintah sudah buka, itu enggak terbatas untuk pemerintah (BUMN), swasta juga bisa masuk," katanya. Lulusan politeknik ini yang diharapkan menjadi andalan industri perawatan pesawat.
ANTARA

Berita terkait

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

32 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

32 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

34 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

38 hari lalu

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

39 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

43 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

24 Februari 2024

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis

Baca Selengkapnya

5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang

11 Februari 2024

5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang

Bberapa negara melarang makanan tertentu dimasukkan ke dalam tas jinjing di kabin pesawat terbang

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang

11 Februari 2024

5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang

Beberapa tips ini dapat membantu penumpang yang tetap ingin menjaga kebersihan selama di pesawat terbang

Baca Selengkapnya