Saham Waskita Merosot, Begini Kata Analis

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2017 05:47 WIB

PT Waskita Karya. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa, 12 September 2017, saham Waskita Karya merosot sebanyak 11,27 persen menjadi Rp 1870 pada, dan saham Waskita Beton Precast terkoreksi 8,64 persen menjadi Rp 402. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pelemahan ini diakibatkan tertundanya divestasi 10 ruas jalan tol yang ditawarkan melalui dua paket peluang investasi.

"Itu kan masalah tidak jadinya divestasi beberapa ruas tolnya," ujar Reza kepada Tempo, Rabu 13 September 2017. Reza menduga penundaan divestasi tersebut dikarenakan adanya ketidakcocokan harga antara pihak Waskita Toll Road dengan para investor. Namun Reza tidak mengetahui besaran nilai harga yang ditawarkan.

Meskipun begitu, Reza juga berpendapat Investasi jalan tol merupakan investasi jangka panjang. Sehingga jangka waktu kembalinya investasi yang dikeluarkan membutuhkan waktu yang lebih lama.

"Investasi jalan tol setahu saya memang investasi jangka panjang. Payback period nya memang lama, " ujarnya.

Sedangkan Analis Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi akan terjadi pengurangan jumlah divestasi ruas jalan tol. "Ada kemungkinan divestasi Waskita kedepannya akan dikurangi ruas jalan tolnya, misalnya dari 10 jadi 7 ruas jalan tol. Tapi itu tergantung kesepakatan,” kata Nafan.

Meskipun begitu, Nafan mengimbau kepada publik untuk melakukan akumulasi beli terhadap saham Waskita Karya. Hal ini dikarenakan, secara teknikal, saat ini terlihat pola bullish spinning top candle pada daily chart. Kondisi ini mengindikasikan adanya peluang rebound pada pergerakan harga saham Waskita.

"Indikator RSI menunjukkan oversold atau jenuh jual. Bisa akumulasi beli dengan target jangka pendek di level 1985,” ujar Nafan.

Nafan mengatakan, saham Waskita akan kembali pulih dengan cepat. Ia meyakini perusahaan plat merah tersebut telah menyiapkan berbagai skema alternatif agar divestasi ruas tol tersebut berjalan dengan lancar.

Nafan meyakini investasi jalan tol masih cenderung prospektif. Hal ini seiring dengan program pemerintah dalam rangka meningkatkan konektivitas. “Rekomendasinya akumulasi beli,” tegas Nafan.

Sedangkan Analis OSO Securities Riska Afriani mengatakan masih ada potensi penurunan lanjutan pada Waskita. Ia menganjutkan kepada investor untuk menahan aksi belinya. Karena meskipun harga yang ditawakan murah tetapi masih ada potensi penurunan lanjutan.

“Jadi kalau mau cicil boleh tapi jangan kita ambil terlalu banyak karena lebih baik kita cicil aja dulu. Kita bisa kok untuk menunggu,” kata Riska.

Riska mengatakan, meskipun terjadi pelemahan saham, neraca keuangan Waskita masih dalam keadaan baik. Hal ini dikarenakan divestasi ini adalah untuk pendanaan tahun 2018. Sehingga untuk sampai tahun 2017, neraca keuangan waskita diperkirakan masih sangat baik.

"Jadi kami masih cukup tenang dari segi kinerja dari segi arus kas," kata Riska.
ALFAN HILMI

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

3 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

9 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

9 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya