176 Kecamatan di Jawa Barat Siaga Darurat Kekeringan
Kamis, 14 September 2017 05:30 WIB
TEMPO.CO, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, ada delapan daerah di Jawa Barat yang sudah menetapkan status Siaga Darurat Kekeringan pada musim kemarau yang berlangsung saat ini. Kekeringan itu terjadi di 176 kecamatan. “Kita sedang pelajari penetapan status Siaga Darurat di provinsi,” kata dia di Bandung, Rabu, 13 Septmber 2017.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan merinci delapan kabupaten/kota yang telah menetapakan status Siaga Darurat itu. “Yang kekeringan itu di Ciamis, Cianjur, Indramayu, Karawang, Kuningan, Sukabumi, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya. Itu masuk kategori Siaga Darurat Kekeringan,” kata dia.
Simak: NTT Daerah Paling Parah Alami Kekeringan
Kendati demikian, Aher mengatakan, situasi kekeringan saat ini masih belum separah dua tahun sebelumnya. Sementara tahun lalu yang terjadi kemarau basah. “Kasus kekeringan di Jawa Barat tidak ada hujan di 3 tempat di atas 60 hari. Sisanya masih di bawah 60 hari. Status kekeringanya masih kekeringan biasa,” kata dia.
Aher mencontohkan, dampak kekeringan yang terjadi saat ini misalnya sudah berdampak di areal pertanian. “Gagal paneh dua tahun lalu bisa ribuan hektare, kalau sekarang 139 hektare. Gagal panen puso hanya 139 hektare, 135 hektare di antarnaya di Indramayu sisanya 4 hektarea di beberapa tempat,” kata dia.
Sejumlah upaya sudah dilakukan pemerintah di daerah yang terdampak kekeringan tersbut. Dia mencontohkan, diantarnaya kerjasama PDAM untuk penyediaan air bersih warga, hingga pemberian bantuan pompanisasi untuk membantu mengairi sawah warga yang kekeringan. “Ini cara penyelesaian yang kita lakukan,” kata Aher.
Menurut Aher, BMKG memperkirakan musim kemarau akan berakhir dalam waktu dekat. “Insya Allah BMKG melaporkan perkiraan cuaca hujan itu akhir September sudah ada di Jawa Barat,” kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan, saat ini masih dilakukan rapat evaluasi untuk penetapan status Siaga Darurat Kekeringan. “Kami saat ini sedang memproses untuk menetapkan status Siaga Daerurat Kekeringan di tingkat provinsi,” kata dia, Rabu, 13 September 2017.
Dicky mengatakan, laporan terkahir yang diperoleh dari 23 BPBD kabupaten/kota di Jawa Barat mendapati sudah 8 daerah menetapkan status Siaga Darurat Kekeringan, dan 15 daerah sisanya tidak menetapkan tapi melaporkan dampak kekeringan. “Dari total laporan yang kami terima tanggal 7 September 2017 dari 23 kabupaten/kota itu yang terdampak ada di 176 kecamatan, 496 desa,” kata dia.
Rekap tersebut juga mencatatkan warga yang terdampak kekeringan menembus 936.328 jiwa. Indramayu mencatatakan jumlah warga terdampak kekeringan terbesar yakni 176 ribu jiwa yang berada di 32 desa di 11 kecamatan. Selanjutnya Kabupaten Ciamis 130.325 jiwa di 73 desa di 10 kecamatan, serta Garut 118.552 jiwa di 11 desa 8 kecamatan.Selebihnya bervarias dari 75 ribu jiwa hingga paling sedikit 2.800 jiwa.
Dicky mengatakan, saat ini penanganan dampak kekeringan masih bisa ditangani oleh pemerintah kabupaten/kota setempat. Kendati demikian, seluruh daerah yang terkena dampak sudah diminta mendata kebutuhan masing-masing daerah untuk menghadapi dampak kekeringan. “Gubernur meminta kami agar menginventarisasi kebutuhan prioritas dari kabupaten/kota yang nanti layak untuk dibantu (provinsi) melalui dana Belanja Tidak Terduga,” kata dia.
AHMAD FIKRI