Bermodal USD 200 Ribu, Circledoo Tawarkan Jejaring Jasa Edukasi

Reporter

Sabtu, 9 September 2017 15:19 WIB

Stephanie Handojo (17 tahun), penderita downsyndrome yang berlatih piano di Ven's Club, Professional Private Music Teacher yang membuka kelas terapi musik bagi anak-anak downsyndrome, Kelapa Gading, Jakarta, Jum'at (06/03). [TEMPO/Arif Fadillah : AFS

TEMPO.CO, Jakarta - Circledoo, sebuah platform online yang dibuat untuk memfasilitasi setiap orang membuat lingkaran berbagi, resmi diluncurkan Jumat, 8 September 2017. Platform ini memungkinkan penggunanya membuat lingkaran-lingkaran untuk menawarkan jasa pelatihan keterampilan atau sekadar membuat sesi berbagi ilmu.

“Niatan kami adalah supaya pendidikan informal dapat tersebar luas, sehingga masyarakat dapat belajar keterampilan dengan biaya yang murah,” ujar Founder Circledoo, Marwoto Soebiakno, di Jakarta, Jumat 8 September 2017.

Berbekal investasi awal sebesar US$ 200 ribu yang terkumpul dari beberapa investor, Marwoto berniat membuat pertukaran keahlian dan keterampilan dapat dilakukan secara informal dan lebih inklusif melalui kelompok-kelompok kecil.


Baca: Bisnis Startup di Indonesia



Namun, dia mengatakan sesi berbagi itu berbeda dengan platform lainnya, lantaran sesi yang diselenggarakan tidak dilakukan dalam bentuk daring, melainkan melalui agenda tatap muka. Bahkan, kata dia, kalau bisa sesi sharing itu dapat dilakukan sambil kongkow santai. Jadi dia ingin mengombinasikan kemudahan mengumpulkan peserta melalui jaringan internet dan keefektifan belajar dua arah melalui kegiatan tatap muka.

Gagasan ini dia dapat setelah melihat masih banyaknya penduduk Indonesia yang belum mencicipi bangku pendidikan tinggi dan sulit mengakses pendidikan keterampilan lantaran biayanya yang mahal.”Jadi bagaimana yang enggak berkuliah tetap bisa memiliki keterampilan,” ujarnya.

Pengguna yang terdaftar di platform itu bisa memilih perannya sebagai pembuat kegiatan maupun peserta kegiatan. Untuk membuat kegiatan, pemilik akun bisa langsung membuka kelas mengajar dengan topik apapun, mulai dari keterampilan bahasa asing, kelas musik, atau topik lainnya. Pemilik kelas juga bisa menentukan tarif, tempat, waktu pertemuannya.

Calon peserta yang tertarik bisa langsung mendaftar dan membayar kegiatan tersebut melalui online payment yang bakal disalurkan kepada pihak Circledoo. Pembuat kelas akan mendapatkan bayarannya setelah kegiatan rampung dan mendapatkan rating dari peserta kelas.

“Sejauh ini tarifnya masih terbuka, tapi tetap kami pantau melalui petugas,” kata dia. Marwoto berniat mengkaji besaran tarif itu untuk mendapatkan patokan biaya yang pas. Dia menargetkan batasan harga itu rampung dikaji pada pertengahan tahun 2018. “Kalau saya inginnya sekitar Rp 100 ribuan per acara per orang,” kata dia.

Marwoto mengaku bisnis rintisannya itu tidak mengambil persentase bagi hasil yang besar dengan para pembuat kelas itu. “Sekarang belum ambil untung. Tapi kami tentu ingin ada revenue,”kata dia. Sasaran dia saat ini adalah menyediakan kelas-kelas informal itu terlebih dahulu. Dia menargetkan sebanyak 50 ribu hingga 100 ribu pengguna pada tahun depan.

Sejak soft launching pada 18 Agustus 2017, 22 kegiatan berhasil dihelat melalui platform itu. Peserta yang mengikuti kegiatan itu, kata Marwoto, total berkisar 150 hingga 200 peserta. “Masih berskala Jakarta, tapi yang datang ada dari Bandung dan Jogja,” kata dia.

Tech In Asia, salah satu media teknologi, menempatkan Circledoo di urutan ke-2 dari daftar 17 bisnis rintisan yang menjanjikan se-Asia. Sampai saat ini, masyarakat baru bisa menikmati platform ini melalui website, lantaran versi aplikasi ponsel baru diluncurkan bulan Desember.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

10 September 2021

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

Meski bukan pekerjaan mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perushaan startup mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar.

Baca Selengkapnya

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

3 Februari 2021

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

Sesi interaktif Google Startup School akan mencakup berbagai topik, dari pemasaran digital, pengetahuan produk, hingga strategi bisnis.

Baca Selengkapnya

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

27 Januari 2021

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menceritakan kesibukannya setelah dicopot sebagai pembantu presiden.

Baca Selengkapnya

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

15 Desember 2020

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

Mantan Duchess of Sussex, Meghan Markle berinvestasi di startup Clevr Brands. Perusahaan tersebut menjual latte susu oat instan empat rasa.

Baca Selengkapnya

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

3 Desember 2020

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

Berita terpopuler bisnis sepanjang 2 Desember 2020, dimulai dari cerita soal Edhy Prabowo dan istrinya dua kali mendatangi toko jam Rolex di Hawaii.

Baca Selengkapnya

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

26 November 2020

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

Immersion: Women Founders merupakan program pelatihan untuk membekali para perempuan dengan alat dan keterampilan untuk mengembangkan startup mereka.

Baca Selengkapnya

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

16 November 2020

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

Hyundai Startup Challenge 2020 di Indonesia telah dimulai sejak awal tahun ini dan berhasil mengumpulkan ratusan pendaftar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

8 November 2020

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

Festival teknologi dan inovasi bertajuk InnoXJogja 2020 segera digelar di Yogyakarta pada 17-20 November 2020 ini.

Baca Selengkapnya

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

8 Oktober 2020

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

Semangat mereka tetap berapi-api, menuntut pembatalan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Baca Selengkapnya