BI: Bunga Deposito Lebih Cepat Turun Ketimbang Bunga Kredit

Jumat, 1 September 2017 20:43 WIB

Gubernur BI Agus DW Martowardojo, resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, penurunan bunga deposito lebih cepat ketimbang bunga kredit. “Bunga kredit kira-kira baru turun 75 persen dari 150 basis poin. Bunga masih ada di rata-rata 11,5 persen,” kata Agus seusai menyaksikan pemotongan hewan kurban di lingkungan Bank Indonesia, Jumat, 1 September 2017.

Agus Marto memaparkan, dari setiap ada penurunan BI seven days repo rate, biasanya akan ditransmisikan ke bunga kredit atau bunga deposito selama 2 sampai 3 kuartal berikutnya. Dari catatannya, bank sentral sejak 1 Januari 2016 lalu sudah menurunkan bunga acuan 150 basis poin dan dilanjutkan penurunan 25 basis poin lagi atau secara total suku bunga acuan telah turun 175 basis poin.

Lebih jauh, Agus Marto menyatakan, selama pertumbuhan kredit perbankan ada di bawah dua digit, maka bank sentral perlu memberi perhatian ekstra. BI sebelumnya memprediksi pertumbuhan kredit di tahun 2017 berkisar di angka 10 sampai 12 persen.

Tapi belakangan proyeksi itu dikoreksi karena BI memperkirakan pertumbuhan kredit di kisaran 8 sampai 10 persen. “Dan itu konsisten dengan kondisi terakhir year on year, kan pertumbuhan kreditnya hanya 8 persen,” kata Agus.

Dengan begitu, BI berharap sampai akhir tahun pertumbuhan kredit ada di kisaran 8 sampai 10 persen. Namun untuk di 2018, BI optimistis pertumbuhan kredit bisa mencapai 10 - 12 persen dan pertumbuhan dana pihak ketiga mencapai 9 - 11 persen.

Meski pertumbuhan kredit masih lamban, Agus Marto tetap yakin pertumbuhan pendanaan dari pasar modal sangat baik. Dari 1 Januari sampai 31 Juli, pertumbuhan dana dari pasar modal kisaran Rp 170 triliun. Sebagian besar dana itu atau sekitar 53 persen di antaranya dalam bentuk obligasi korporasi.

Fenomena itu, kata Agus Marto, merupakan suatu hal yang wajar. “Kalau tingkat bunga sudah mulai lebih rendah, masyarakat memanfaatkan pendanaan dari pasar modal,” tuturnya.

Lebih jauh Agus Marto menilai industri perbankan Indonesia perlu meningkatkan efisiensi. Caranya dengan menekan biaya overhead dan net interest margin-nya agar bisa mendorong pertumbuhan kredit lebih tinggi.

Selama ini, menurut Agus Marto, perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi telah menjalankan praktek bisnisnya di industri keuangan secara sehat. “Responsnya dengan menyesuaikan tingkat bunga kredit maupun dana pihak ketiga.”

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

19 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

20 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya