Sejumlah petugas pemadam kebakaran melakukan simulasi penanganan kebakaran di fasilitas pengolahan kilang minyak RU VII Kasim, Kabupaten Sorong, Papua Barat, 1 Mei 2016. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana menambah tangki di kilang atau refinery unit (RU) VII Kasim di Kabupaten Sorong, Papua. Kapasitas yang akan disediakan sebanyak 400 ribu barel.
Direktur Pengolahan Pertamina Toharso menuturkan penambahan tangki dibutuhkan untuk mengoptimalkan produksi di kilang tersebut. Kilang Kasim memiliki kapasitas 10 ribu barel per hari (bph). "Tapi suplainya hanya 6-8 ribu bph," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2017.
Pertamina perlu mendatangkan minyak mentah dari luar Sorong untuk menambah produksi. Menurut Toharso, sebagian besar minyak mentah akan didatangkan dari Cepu.
Minyak mentah didatangkan dengan tangki dengan kapasitas optimal 200 ribu barel. Dengan adanya minyak yang masuk, kilang membutuhkan tangki lain untuk menampungnya hingga diolah.
Toharso menuturkan Pertamina sudah membeli tanah dan tengah mengurus izin pembangunan. "Kami perkirakan akhir tahun depan sudah selesai," ujarnya.
Jika tangki tersebut rampung, Kilang Kasim bisa memproduksi sekitar 40 persen kebutuhan minyak di Papua dan sekitarnya. Kebutuhan di wilayah tersebut mencapai 24 ribu barel per hari.
Menurut Toharso, sisa kebutuhan Papua akan dipenuhi dari kilang terdekat. Salah satunya Kilang Balikpapan.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
Jadi Proyek Terbesar Pertamina, Progres RDMP Balikpapan Capai 82 Persen
28 September 2023
Jadi Proyek Terbesar Pertamina, Progres RDMP Balikpapan Capai 82 Persen
Pertamina menyebut proyek revitalisasi kilang minyak atau RDMP Balikpapan sebagai proyek terbesar dalam sejarah perusahaan dan progresnya mencapai 82 persen.