Dirjen Semmy Minta Provider Sediakan Konten Khusus Anak

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 24 Agustus 2017 16:38 WIB

Dirjen Aplikasi informatika, Semuel Abrijani Pangerapan (kanan) mendampingi CEO Telegram, Pavel Durov (kiri) seusai melakukan pembahasan mengenai isu pemblokiran aplikasi Telegram di Indonesia, di Kemenkominfo, Jakarta, 1 Agustus 2017. Durov menyampaikan telah memblokir ribuan saluran publik ISIS serta mempublikasikannya di @Isiswatch. TEMPO/Yovita Amalia

TEMPO.CO, Jakarta - Semuel Abrijani Pangerepan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, meminta provider jasa Internet membuat konten khusus anak yang tidak bercampur dengan konten untuk dewasa.

Apalagi, menurut dia, provider jasa internet yang menyasar khusus anak-anak sebagai pasar utama belum ada di Indonesia sehingga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. "Kalau ada lagu khusus anak, film khusus anak, kenapa tidak ada Internet khusus anak? Size market-nya sudah lumayan. Jadi pasti provider tidak rugi," katanya dalam diskusi publik tentang tata kelola Internet di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, hari ini, Kamis, 24 Agustus 2017.

Semmy, sapaan Semuel, mengatakan provider sebagai penyedia jasa Internet memegang peran penting dalam pengawasan terhadap anak-anak di dunia siber. Kejahatan seksual terhadap anak-anak terjadi karena terlalu bebasnya akses Internet untuk konten dewasa.

Berkaca pada kasus terbaru, yakni pelaku kejahatan memalsukan identitasnya dan mengaku sebagai dokter kandungan, yang kemudian mencabuli korban. "Namun dia lupa kalau berbuat kejahatan. Kejahatan tidak akan bisa bersembunyi di dunia Internet," ucapnya.

Dari sisi bisnis, dia melanjutkan, memang tidak ada insentif bisnis dari pemerintah untuk provider yang menyediakan layanan yang memisahkan konten dewasa tadi. Namun Kementerian menyediakan white list yang bisa digunakan secara gratis untuk dikembangkan.

White list yang dikelola pemerintah merupakan program yang berfungsi menyaring konten di Internet. Konten-konten yang sudah difilter dapat dipastikan aman dikonsumsi anak-anak. Pengguna konten yang sudah difilter, termasuk konten khusus anak, juga beragam, mulai sekolah hingga perkantoran.

Semmy pun menerangkan perbedaan antara Internet khusus untuk anak dan Internet positif. Menurut dia, perbedaaannya adalah sasaran utamanya. Internet positif, kata dia, menyasar semua kalangan, sementara Internet anak khusus untuk anak-anak.

M. JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

13 jam lalu

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

Kominfo akan sosialisasi larangan peredaran game online yang memunculkan indikasi kekerasan berupa darah darah hingga soal klasifikasi umur.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

2 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

2 hari lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

3 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

3 hari lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

3 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

6 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

6 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

8 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

16 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya