Anak Muda di Daerah Mulai Kuasai Pasar Online

Reporter

Rabu, 23 Agustus 2017 12:45 WIB

Pekerja menyiapkan barang pesanan pelanggan untuk dikirim di gudang situs belanja online mataharimall.com di Jakarta, 10 Desember 2015. Hari Belanja Online Nasional diikuti 140 E-commerce. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Semarang - Kalangan muda di daerah mulai kuasai pasar online atau e-commerce yang mulai marak menjamur untuk memasarkan produk. Pemasaran melalui internet atau internet marketing menjadi tren bagi kalangan muda sejak awal tahun 2010 lalu.

“Mereka berebut market untuk bisa menarik konsumen dari dalam dan luar negeri. Ini dibuktikan dengan menjamurnya industri pengiriman barang sebagai penopang bisnis kaum muda,” kata Ketua Online Marketer Group (OMG) Pekalongan, Sakdullah Anwar, Rabu 23 Agustus 2017.

Menurut dia, berjualan online yang awalnya dimulai sekitar tahun 2005 kini terbukti merambah di Pekalongan yang selama ini dikenal dengan kerajinan batik. “Yang dijual secara online tak hanya batik, meski mayoritas batik namun juga aksesoris lain. Seperti kancing dari bahan batok kelapa,” kata Sakdullah.

Simak: Tiga Gelombang StartUp di Indonesia

Maraknya penjualan secara online di Pekalongan itu juga dibuktikan aktivitas pengiriman di Pekalongan sejak pukul 08.00 hingga 20.00 WIB. Pengiriman itu dilakukan kaum muda lokal yang punya jejaring pasar dengan pemanfaatan tehknologi internet.

Tercatat anggota Online Marketer Group (OMG) Pekalongan, mencapai 70 orang kaum muda. Sedangkan di luar itu banyak kaum muda tidak jadi anggota maupun yang sudah lebih awal memasarkan produk secara online secara otodidak.

Ia mengaku berkembangknya penjualan secara online di daerahnya itu menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi di Pekalongan lebih baik. “Banyak kaum muda yang tak terjebak kerja formal, namun lebih memilih memasarkan dengan santai di rumah,” katanya.

Kemudahan memasarkan itu juga dipengaruhi oleh produksi kerajinan batik di pekalongan yang ada turun menurun. Munculnya teknologi internet itu memudahkan generasi sekarang tak harus menjual secara manual menemui pembeli.

Sakdullah menilai internet marketing yang dilakukan kaum muda di daerah itu sesuai dengan hasil penelitian Google bekerja sama dengan Temasek yang menilai Indonesia bakal memegang peranan penguasaan sekitar 52 persen pasar e-commerce di Asia Tenggara, dengan nilai sebesar US$46 miliar pada tahun 2025.

Peneliti Ekonomi, Universitas Kristen Satyana Wacana Salatiga, Eko Suseno Matrutty, menilai upaya memasarkan produk UMKM lewat online menjadi salah satu pendorong persaingan industri rumahan dalam persaingan global. Eko menyebutkan apa yang dilakukan anak muda itu bisa membantu saat masih banyak UMKM tak paham Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“Pelaku UMKM di Jateng banyak yang tak tahu apa itu MEA, terbukti jumlahnya mencapai 41 persen dari semua pelaku UMKM di Jateng,” kata Eko Suseno.

Menurut Eko, peran pemerintah dan generasi muda pendampingin pelaku UMKM dinilai penting. Ia menyebutkan selain tak paham MEA mereka juga belum melek tekhnologi. “Buktinya pemasaran produk UMKM lewat online shop yang ada justru didominasi anak-anak muda,” kata Eko mejelaskan.

Anak-anak muda kreatif hanya sebagai makelar tampilkan produk di pasar online seperti halaman media sosial, kemudian ada pemesan dan transaksi.

EDI FAISOL





Advertising
Advertising

Berita terkait

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

6 menit lalu

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri UNS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

6 menit lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak lima manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan Mahfud Md?

7 menit lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan Mahfud Md?

Ganjar menjadi oposisi guna menegakkan mekanisme check and balances terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran. Bagaimana dengan Mahfud Md?

Baca Selengkapnya

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

11 menit lalu

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

Proses pendaftaran maupun komunikasi dilakukan Airin, ke semua partai politik, bukan dalam rangka membentuk koalisi besar.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

11 menit lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

15 menit lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

23 menit lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

26 menit lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi

27 menit lalu

Ini Alasan Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi

Mantan calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menyatakan tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar menyampaikan sikap itu dalam acara halalbihalal sekaligus pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

28 menit lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya