Mendag: Ekspor Harus Tumbuh agar Target Pertumbuhan Tercapai  

Reporter

Editor

Setiawan

Kamis, 17 Agustus 2017 10:47 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan penjelasan kepada pers tentang misi dagang ke Afrika Selatan. Kantor Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Jakarta, 31 Juli 2017. Bayu Putra/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan salah satu hal yang harus ditekankan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada 2018 adalah pertumbuhan ekspor. Bila ekspor defisit, pertumbuhan ekonomi tak akan terjadi.

"Di tengah kondisi ekonomi dunia, ekspor kita meningkat secara year-on-year," kata Enggartiasto saat ditemui di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017.

Enggar mengatakan ekspor dan impor Indonesia mengalami peningkatan secara year-on-year. Namun surplus neraca perdagangan ini masih meningkat 17 persen rata-rata. "Dikaitkan dengan sektor migas pun masih surplus, akan kami jaga."

Pertumbuhan ekspor, kata Enggar, ditargetkan pada 2018 minimum di angka 5-7,5 persen. Target itu diyakini bisa tercapai setelah melihat kinerja pada semester pertama 2017. "Bisa sampai 17 persen (semester perta,a 2017, maka 2018 bisa sampai target, tak akan kurang," ucapnya.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi: Indonesia Masuk Tiga Besar di G-20

Tugas kedua Kementerian Perdagangan adalah menjaga inflasi. Menurut Enggar, program pengendalian harga akan terus berlanjut tanpa membuat dunia usaha lesu. "Hanya keuntungan (dunia usaha) berkurang dan terbagi lebih merata."

Enggar menambahkan, kebijakan pengendalian harga ini tidak akan memukul dunia perdagangan. Sebab, jika dilihat dari pertumbuhan pendapatan year-on-year, public listed company malah meningkat. "Rata-rata meningkat 10-18 persen," katanya.

Enggartiasto Lukita menyebut hal ini menunjukkan pendapatan pengusaha tetap meningkat meski harga tidak naik sehingga pendapatan dari sisi pajak juga tidak terganggu. Kemudian, pemerintah berencana mempermudah impor bahan baku dengan mempermudah melakukan pungutan. "Dengan catatan menjaga keseimbangan agar hasil produksi tetap kompetitif."

Enggar mengungkapkan pemerintah juga berencana mengembangkan pasar tradisional. Caranya dengan membangun fisik pasar tradisional dan memberikan akses ke sumber barang dengan harga yang sama seperti yang didapatkan oleh retail modern. "Menko Perekonomian juga merancang bantuan kredit dengan bunga KUR bagi para pedagang," ujarnya.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya