Atasi Kesenjangan, Pemerintah Diminta Perluas Basis Pajak  

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 16 Agustus 2017 13:06 WIB

Ketua DPD Oesman Sapta Odang menggelar open house pada hari kedua Lebaran di rumahnya di Jalan Karang Asem Utara, Jakarta, 26 Juni 2017. TEMPO/Arkhelaus Wisnu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang meminta pemerintah memperluas basis pajak untuk mengatasi kesenjangan ekonomi. Menurut dia, upaya mengurangi kesenjangan ekonomi memerlukan biaya besar.

"Kami mendorong pemerintah melakukan ekstensifikasi basis pajak untuk meningkatkan tax ratio. Kami yakin masih banyak cara untuk memungut pajak melalui tata cara yang lebih murah," katanya di ruang rapat paripurna I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017. Oesman memimpin sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan DPD dalam rangka menyambut hari kemerdekaan.

Oso, sapaan akrab Oesman, mengatakan DPD mendorong diversifikasi sumber-sumber pembiayaan domestik. Namun ia meminta diversifikasi sumber-sumber pembiayaan itu tidak menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.

Dia menilai masalah mendasar yang dihadapi Indonesia adalah kesenjangan ekonomi dan kesenjangan rasa kebangsaan. Pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun bisa dijaga di atas 5 persen. "Namun kualitas pertumbuhan masih menyisakan pekerjaan rumah yang sangat besar, yakni kesenjangan ekonomi," tutur politikus Partai Hati Nurani Rakyat itu.

Oso memuji upaya-upaya yang ditempuh Presiden Joko Widodo dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran. "Seluruh rakyat di berbagai pelosok Nusantara telah merasakan hasil nyata pembangunan jalan dan infrastruktur," katanya.

Dia pun mengapresiasi tinggi upaya pemerintah untuk membangun dan mengelola kawasan perbatasan menjadi beranda terdepan yang mencerminkan wajah Indonesia yang berdaulat. "Kami berharap ke depan tidak ada lagi sejengkal tanah yang lepas dari Bumi Pertiwi," ujarnya.

Oso juga memuji langkah Jokowi dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dengan mengeluarkan kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM) dan semen di Papua, yang harganya hampir sama dengan daerah lain. "Kebijakan ini jelas sesuai dengan aspirasi dan kehendak masyarakat daerah serta sejalan dengan keinginan kita bersama," tuturnya.

Ke depan, Oso berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan di daerah kepulauan melalui regulasi, yakni dalam bentuk Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah Kepulauan. "Untuk menghilangkan kesenjangan antara daerah bercirikan daratan dengan kepulauan," ucapnya.



ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

16 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

16 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

16 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

23 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

30 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

44 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

44 hari lalu

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

45 hari lalu

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.

Baca Selengkapnya