Sistem Check In Error, Pilot Tinggalkan 120 Penumpang Lion Air

Reporter

Jumat, 11 Agustus 2017 17:30 WIB

Pesawat Lion Air rute Solo - Jakarta dengan nomor penerbangan JT 535 mengalami pecah ban saat mendarat di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten. TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 120 orang penumpang maskapai penerbanganLion Air JT 673 yang rencananya akan bertolak ke Balikpapan, Kalimantan Timur, dari Bandara Internasional Juwata, Tarakan, harus rela tidak terangkut pada Jumat, 11 Agustus 2017.

Menurut Koordinator Humas Bandara Juwata Tarakan Kurnadi, kronologi tidak terangkutnya para calon penumpang yang telah memiliki tiket resmi itu dikarenakan schedule atau jadwal keberangkatan yang sempat terhambat. Hambatan terjadi akibat adanya gangguan sistem yang mengakibatkan para petugas maskapai bersangkutan harus melakukan proses check in secara manual.

"Sejak pada pukul 04.30 WITA, proses check in dilakukan secara manual dimana dalam proses check in secara manual para petugas membutuhkan waktu yang lebih lama," tutur Kurnadi dalam pesan tertulisnya, Jumat, 11 Agustus 2017.

Meskipun petugas bersangkutan telah berkoordinasi ke pilot pesawat Lion Air JT 673, namun pilot menolak untuk memberikan kelonggaran waktu dan menginginkan berangkat tetap sesuai jadwal yang telah ditentukan. Akibatnya, ratusan penumpang terpaksa harus rela tertinggal meskipun juga ada yang sudah sempat berada di ruang tunggu keberangkatan.

Dari total 206 penumpang yang terdaftar, hanya 86 penumpang yang diberangkatkan menuju Balikpapan (Kaltim), sedangkan sisanya, 120 orang tetap berada di Bandar Udara Juwata atau tepatnya di depan counter check in pesawat lion.

“Mereka meminta kejelasan dari pihak maskapai yang telah mereka anggap merugikan dan memilih tidak akan beranjak sebelum mendapat kepastian mengenai keberangkatan,” tutur Kurnadi.

Baca juga:
Lion Air Group Buka Penerbangan Baru, Ini Daftar Rutenya


Menurut Kepala Bandara Juwata Tarakan, Hemi Pamuraharjo, pilot dengan penerbangan Lion JT 673 telah melanggar prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkut, karena pilot telah meninggalkan penumpang yang masih melakukan proses check in manual diakibatkan sistem error.

“Jika Pilot bertanggung jawab maka dia tidak akan meninggalkan penumpang. Penerbangan ini bukan termasuk delay atau cancel, ini merupakan tindakan kesewenang-wenangan dari pilot yang tidak bertanggung jawab terhadap prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkut," kata Hemi Pamuraharjo saat memberikan keterangan persnya.

Ia menambahkan, pihak bandara juga telah meminta dan menekan Lion Air untuk memprioritaskan penumpang yang tidak terangkut dengan catatan tidak ada penumpang calon jemaah haji yang ditinggal. Mereka juga meminta Lion Air memberikan kompensasi kepada para penumpang.

“Selain itu kami sudah berkoordinasi dan meminta kepada manajemen pusat untuk mengambil tindakan kepada pilot yang bersangkutan, kami juga meminta kepada Manajemen pusat untuk mengirim pesawat pengganti (extra flight), Selama server down, pihak Bandara juga meminta kepada maskapai agar mengimbau kepada calon penumpang untuk datang lebih awal, karena proses check in menggunakan proses manual," ujar Hemi.

DESTRIANITA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

8 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

9 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

15 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

18 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

20 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

26 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya