TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA berencana menerbitkan surat utang sebagai salah satu instrumen pendanaan. Perusahaan masih mengkaji jenis obligasi yang akan ditawarkan.
Direktur Keuangan WIKA, Antonius N. Steve Kosasih, mengatakan pihaknya akan menerbitkan obligasi sebagai bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB). Dana sebesar Rp 5 triliun ditargetkan bisa didapat dari penawaran tersebut.
Antonius mengatakan obligasi bisa diterbitkan paling tidak akhir tahun ini atau tahun depan. "Tapi karena kami pakai buku Juni, kami ingin akhir tahun ini," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Menurut Antonius, perseroan juga sedang menjajaki kemungkinan penerbitan obligasi berdenominasi rupiah. Namun perlu lebih dulu mencermati rating perusahaan.
Antonius mengatakan, obligasi dipilih karena merupakan instrumen pendanaan jangka panjang dengan jangka waktu 5-7 tahun. Proyek WIKA selama ini merupakan proyek jangka panjang. "Kalau pakai short term financing kami tekor," ujarnya.
Antonius menambahkan pendanaan dari obligasi itu akan digunakan untuk mendanai kebutuhan yang tidak bisa diperoleh dari pinjaman perbankan. Salah satunya, biaya pembelian tanah untuk proyek pembangkit listrik. Pendanaan aksi tersebut tak mungkin dilakukan melalui pinjaman perbankan karena bank hanya meminjamkan untuk properti.
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.