TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan dolar AS diprediksi masih berpotensi tertekan pada pekan depan. Kenaikan indeks dolar AS pada akhir pekan ini hanya bersifat sementara, mata uang Amerika Serikat (AS) itu berpotensi melemah kembali bila tidak ada perubahan signifikan dalam ekspektasi Federal Reserve, bank sentral Negeri Paman Sam.
Kepala Riset Valuta Asing Global Deutsche Bank Alan Ruskin mengatakan, ini adalah cerita lanjutan dari sentimen positif untuk dolar AS pada faktor kunci dibandingkan dengan diawalinya tren rebound untuk kembali melonjak sepenuhnya.
“Skenario dolar AS yang ideal untuk naik lagi membutuhkan perubahan signifikan dari ekspektasi Federal Reserve (The Fed),” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Sabtu 5 Agustus 2017.
Pada akhir pekan ini, secara harian indeks dolar AS memang mengalami penguatan sebesar 0,76 persen menjadi 93,54. Namun, bila dilihat secara year to date (YTD), indeks dolar AS masih melemah sebesar 8,48 persen, adapun posisi angka indeks dolar AS pada akhir pekan ini mendekati level terendah pada awal 2015.
Penguatan itu didorong oleh sentimen data kenaikan jumlah pekerjaan baru pada Juli yang sebesar 209.000. Angka itu disebut lebih tinggi ketimbang konsensus yang memperkirakan sebesar 180.000.
BISNIS.COM
Berita terkait
Mengenal Apa Itu Forex, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
23 Januari 2024
Forex adalah jual beli mata uang asing yang cukup populer dan berpeluang memberikan keuntungan besar. Ketahui pengertian, fungsi, dan jenisnya.
Baca SelengkapnyaMengenal Devaluasi dan Fungsinya untuk Ekonomi Negara
16 November 2023
Devaluasi adalah kebijakan pemerintah suatu negara untuk secara sepihak menentukan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang lain.
Baca SelengkapnyaKetahui Nilai Mata Uang Euro dan Negara yang Menggunakannya
16 Oktober 2023
Mata uang Euro banyak digunakan oleh negara-negara uni Eropa. Nilai mata uang Euro sendiri terhadap rupiah cukup tinggi. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat Awal Pekan Ini, Ditutup Rp 14.971 per Dolar AS
30 Januari 2023
Nilai tukar rupiah dengan dolar AS kini berada di level Rp 14.971 atau menguat 14 poin pada penutupan perdagangan sore ini, Senin 30 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaImbas Kenaikan Suku Bunga Fed, Indeks Dolar Melemah Hari Ini
24 Januari 2023
Indeks dolar melemah hari ini, Selasa, 24 Januari 2023. Salah satu sebabnya adalah kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir
14 Januari 2023
Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Melambung, Diperkirakan Tak akan Naik Lagi dalam Waktu Dekat
13 Januari 2023
Harga emas melambung, mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir pada Kamis, 12 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaGairah Baru Bisnis Bus
4 Januari 2023
Perusahaan otobus (PO) kian giat menawarkan layanan baru, salah satunya bus sleeper,
Baca SelengkapnyaRupiah Dibuka Menguat di Posisi Rp 15.195
30 September 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih lebih baik ketimbang negara lain.
Baca SelengkapnyaKenali 11 Mata Uang Negara ASEAN sebelum Berwisata ke Asia Tenggara, Berapa Kurs Rupiahnya?
24 September 2022
Sebelum leancong ke nagara Asia Tenggara, ketahui dulu 11 mata uang negara ASEAN berikut kurs mata uang dengan rupiah saat ini.
Baca Selengkapnya