Karyawan JICT Mogok, Kadin: Efek Jangka Panjang Pengaruhi Ekspor

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 4 Agustus 2017 23:26 WIB

Terminal peti kemas Koja milik PT Jakarta International Container Terminal (JICT) terlihat sepi menyusul aksi mogok kerja yang dilakukan serikat pekerja JICT di Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017. (ANTARA FOTO)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Kadin Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasokan Rico Rustombi menyatakan mogok kerja jangka pendek karyawan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) bisa diatasi. Namun dalam jangka panjang, aksi tersebut akan sangat mempengaruhi aktivitas kegiatan ekspor dan impor.

Rico menuturkan pihaknya saat ini belum menerima laporan penumpukan peti kemas.
Baca : Karyawan JICT Mogok Kerja, Luhut: Gajinya Aja 36 Juta

"Penumpukan tidak terjadi karena ada kerja sama empat terminal peti kemas yang sudah direncanakan JICT dan dibantu pemerintah sehingga aktivitas arus keluar dan masuk barang di Tanjung Priok selama ada mogok kerja tetap berjalan normal," kata dia saat dihubungi, Jumat, 4 Agustus 2017.

Keempat terminal peti kemas itu adalah Terminal Peti Kemas Koja, New Port Container Terminal 1 (NPC-1), Terminal 3 Tanjung Priok, dan Terminal Mal.

Meski bisa diatasi, Rico tak menampik ada kerugian yang ditimbulkan. Dia belum menghitung total kerugian dari aksi tersebut. Namun setiap harinya terdapat sekitar 30-40 mother vessel yang datang. "Bisa dibayangkan berapa kerugian yang terjadi akibat aktivitas bongkar muat tidak bisa dilakukan."

Namun dia menyatakan tak banyak perusahaan yang terdampak aksi tersebut. Pasalnya, pemberitahun demo sudah dikeluarkan sejak jauh hari, kecuali bagi perusahaan yang memiliki permasalahan mengenai administrasi importasi.

Dia mengatakan kerugian terbesar justru dialami negara. "Informasi ini menjadi alert bagi investor yang hendak berinvestasi ke Indonesia," ujarnya.

Rico memperkirakan kerugian negara dan JICT sebesar Rp 20-25 miliar per hari jika JICT sama sekali tidak beroperasi.

Selain itu, akses jalan layang yang dibangun untuk menghubungkan pintu JICT ke jalan tol jadi tidak efektif. Aktivitas kini bergeser ke terminal lain dan menimbulkan kemacetan di sekitar Tanjung Priok.
Simak juga : Karyawan JICT Mogok karena Bonus Turun, Menteri BUMN Heran

Pemerintah pun diminta turun tangan untuk memitigasi resiko mogok di kemudian hari. Rico mengatakan pemerintah harus mencarikan platform system penggajian dan bonus melalui Undang-Undang Tenaga Kerja yang transparan, adil, dan terukur.

Campur tangan pemerintah dinilai perlu untuk menjaga keberlanjutan kegiatan ekonomi. Rico menilai Indonesia tak boleh kehilangan momentum untuk mengajak investor berinvestasi di sini. "Mogok kerja lebih banyak dampak kerugian daripada keuntungan, termasuk kerugian kepada serikat kerja apalagi pengusaha dan pengguna jasa,"ujarnya.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

53 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

53 hari lalu

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang

Baca Selengkapnya

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

3 Maret 2024

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

2 Maret 2024

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

Korea Selatan memerintahkan 13 dokter yang mogok kerja untuk kembali berpraktek. Jika tidak, mereka terancam pidana.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien

2 Maret 2024

Kronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien

Pemogokan massal dokter muda di Korea Selatan masih berlanjut meski pemerintah telah mengambil tindakan hukum. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

29 Februari 2024

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

Korea Selatan memberi batas waktu hingga hari ini untuk ribuan dokter yang mogok kerja agar kembali bertugas.

Baca Selengkapnya

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

27 Februari 2024

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

27 Februari 2024

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

Perawat Korea Selatan telah diberikan perlindungan hukum untuk melakukan beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

27 Februari 2024

Korea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

Pemerintah Korea Selatan memberi tenggat waktu sampai akhir Februari 2024 bagi dokter-dokter muda yang sedang mogok massal untuk kembali kerja.

Baca Selengkapnya