Bank Indonesia Catat Dana Asing Masuk Rp 131 Triliun di Juli 2017

Reporter

Jumat, 4 Agustus 2017 17:41 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/ Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menyampaikan dana asing yang masuk hingga akhir Juli 2017 mencapai Rp 131 triliun atau meningkat dari posisi Juni 2017 sebesar Rp 124 triliun. "Ini menunjukkan bahwa investor global percaya pada Indonesia," ujarnya, di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2017.

Agus menuturkan dana asing yang masuk itu melalui sejumlah instrumen seperti surat utang negara (SUN), surat utang korporasi dan pasar modal. Menurut dia, Indonesia sebagai negara berkembang menjadi salah satu destinasi favorit investor untuk menanamkan modalnya selain India.

Baca: Agus Marto Sebut Melemahnya Rupiah Karena Kaburnya Dana Asing

Kondisi perekonomian Indonesia yang kondusif, menurut Agus, tampak dari sejumlah indikator seperti tingkat inflasi yang terjaga dan diprediksi dapat mencapai target akhir tahun nanti yaitu 4 plus minus 1 persen. "Kami akan terus mengawasi, dan kalau seandainya situasi tidak terjaga maka tidak tertutup kemungkinan melakukan easing untuk membantu perekonomian."

Sementara itu, Agus berujar tingkat permintaan masyarakat masih melemah sejak awal tahun. "Ini disebabkan masih berjalannya konsolidasi korporasi dan perbankan dan ini berpengaruh ke pendapatan masyarakat," katanya. Dia berharap tingkat permintaan masyarakat di semester dua tahun ini dapat membaik seiring dengan percepatan perbaikan perekonomian.

Simak: Gubernur BI: Dana Masuk ke Pasar Saham Rp 128 Triliun

Meskipun demikian, Agus melanjutkan hingga akhir tahun pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi masih akan berjalan sesuai target yaitu berada di kisaran 5-5,4 persen. Hal itu selain didukung oleh tingkat inflasi yang terjaga, juga didorong oleh perbaikan kinerja neraca pembayaran, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) yang terjaga, serta stabilitas nilai tukar rupiah. "Inflasi pada akhir Juli 0,22 persen ini kondisi paling rendah setelah lebaran, jadi indikator ekonomi kita masih baik," ucapnya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya