TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross semester I 2017 lebih rendah secara tahunan (yoy). Namun secara kuartalan, NPL BRI sedikit naik.
Direktur Utama BRI Suprajarto menuturkan rasio NPL perseroan pada semester I 2017 tercatat sebesar 2,34 persen, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu 2,39 persen. NPL BRI juga lebih rendah dari rata-rata NPL gross industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 3,1 persen per Mei 2017.
Secara kuartalan, Suprajarto menyatakan ada sedikit kenaikan NPL BRI pada kuartal II 2017 dibandingkan kuartal I. "Kenaikannya sedikit lebih ke administratif, seperti perpanjangan. Karena sistem, hitungannya langsung masuk NPL," katanya di Gedung BRI, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017.
Suprajarto menilai NPL tak berpotensi merisaukan, namun akan berupaya untuk memperbaikinya. BRI tidak akan mengurangi rasio pencadangan. BRI justru meningkatkan rasio cadangan terhadap kredit bermasalah menjadi 196,4 persen dari sebelumnya 150,7 persen.
Suprajanto menambahkan BRI juga meningkatkan NPL coverage menjadi 196,4 persen. Persentasenya meningkat dibanding NPL coverage periode yang sama pada tahun lalu sebesar 150,7 persen.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
4 hari lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
4 hari lalu
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca SelengkapnyaHilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
5 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
5 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
5 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
14 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
14 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca SelengkapnyaBank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya
16 hari lalu
Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
17 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
18 hari lalu
Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi
Baca Selengkapnya