Kwik : Pengalihan Kewenangan itu Tak Wajar

Reporter

Editor

Jumat, 8 Agustus 2003 10:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menneg PPN/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie mengatakan pengalihan tugas penyusunan anggaran dari Bappenas kepada Departemen Keuangan tidak wajar. Meskipun hal itu sudah tercantum dalam Undang-Undang (UU) Keuangan Negara, kata Kwik usai membuka diskusi di Kantor Bappenas, Rabu (9/4). Tapi ia menambahkan jika peranan itu akan dipusatkan di Depkeu, sebetulnya tidak ada masalah karena semua data dan orangnya bisa dipindahkan di bawah Menkeu. Cuma menurut Kwik " Depkeu sudah over load, mengapa mesti mengambil pekerjaan-pekerjaan baru, tanyanya. Dia menambahkan, bahwa penyusunan anggaran pembangunan saat ini masih lebih efektif dilakukan di Bappenas, "Oleh karena Bappenas mempunyai pengalaman yang puluhan tahunan. Mempunyai data yang lengkap, orang-orangnya sangat memenuhi syarat karena Bappenas memiliki 400 sarjana dan 70 dari 400 orang bergelar doktor dari universitas-universitas terbaik di dunia," katanya. Saat ditanya apakah masalah pembubabaran Bappenas ini akan dibawa ke sidang kabinet, Kwik mengatakan, dalam sidang kabinet hal itu tidak akan dibicarakanakan. "Sidang kabinet punya dua agenda yang pertama sistem dan mekanisme RUU, yang kedua mengenai Repeta (rencana pembangunan tahunan)," ungkapnya. Namun, Kwik meyakinkan bahwa Bappenas tidak akan dibubarkan. "Kalau dikatakan Bappenas bubar sudah pasti tidak," ujarnya. Ketika ditanya bukankah UU yang mengatur hal itu ditandatangani Presiden dan sudah diundangkan, Kwik mengatakan belum mengetahui apakah UU itu sudah ditantangani atau belum. Mengenai kemungkinan dirinya meminta review (pemikiran ulang) dia menegaskan "Apakah ada review atau tidak, saya tidak tertarik dan tidak pernah berpikir mengenai segi hukumnya. Kwik mengaku pada tanggal 21 Maret yang lalu pagi hari, menelepon Presiden Megawati untuk menanyakan apakah Bappenas masih harus menyusun draft Repeta untuk tahun 2004 atau tidak. Katanya, Mega menjawab ya. Mendapat ketegasan itu, Kwik lalu memusatkan pekerjaannya dalam penyusunan Repeta. Tokoh senior PDIP ini juga menyentil rencana rencana pembubaran Menneg BUMN. "Itu lebih ngawur lagi, karena kata Kwik, Menneg BUMN itu dulu diadakan, lalu dibubarkan oleh Gus Dur, kemudian diadakan lagi oleh Bu Mega, kemudian baru berjalan dua tahun mau dibubarkan lagi. Tetapi ia juga berpendapat jika kementrian yang sekarang dibawah komando Laksamana Sukardi itu diturunkan setingkat menteri muda, tidak akan ada masalah. (Sam Cahyadi-TNR)

Berita terkait

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

4 menit lalu

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

5 menit lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

6 menit lalu

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

Gunung Semeru dilaporkan erupsi sepanjang Sabtu, 18 Mei 2024. Status masih Siaga.

Baca Selengkapnya

Profil Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman yang Meninggal Dunia

23 menit lalu

Profil Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman yang Meninggal Dunia

Salim Said tutup usia pada umur 80 tahun. Ia merupakan akademikus yang lahir pada 10 November 1943 di Amparita Parepare

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

41 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Sapu Bersih Dua Kemenangan di Gresik

44 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Sapu Bersih Dua Kemenangan di Gresik

Tim putri Jakarta Pertamina Enduro menyapu bersih dua kemenangan pada lanjutan kompetisi bola voli PLN Mobile Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Awali Putaran Kedua dengan Kalahkan Jakarta Elektrik PLN

48 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Awali Putaran Kedua dengan Kalahkan Jakarta Elektrik PLN

Tim putri Jakarta Pertamina Enduro awali putaran kedua Proliga 2024 dengan kemenangan. Mereka mengalahkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-1.

Baca Selengkapnya

Dee Lestari Wakili Asia Tenggara Jadi Pembicara di Doha International Book Fair 2024

49 menit lalu

Dee Lestari Wakili Asia Tenggara Jadi Pembicara di Doha International Book Fair 2024

Dee Lestari membahas soal industri buku, pembajakan buku, dan masa depan penulisan di Indonesia dalam diskusinya di Doha International Book Fair 2024.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Thiago Alcantara akan Hengkang dari Liverpool, Begini Perjalanan Kariernya

1 jam lalu

Thiago Alcantara akan Hengkang dari Liverpool, Begini Perjalanan Kariernya

Thiago Alcantara akan meninggalkan Liverpool pada akhir musim ini

Baca Selengkapnya