Ditjen Pajak Bantah Aturan Baru Pajak Rugikan Industri Tekstil  

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 20 Juli 2017 09:30 WIB

Penjaga dan pengunjung toko berdoa di antara kios pakaian di dekat sebuah masjid yang ramai saat salat Jumat di Pasar Tekstil Tanah Abang, Jakarta, 2 Juni 2017. Ini merupakan salat jumat pertama di bulan Ramadan. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penyuluhan, Pelayanan, Humas Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Hestu Yoga Saksama mengatakan tidak ada aturan pajak baru yang melarang pabrik menjual barang produksinya ke pihak yang bukan pengusaha kena pajak (PKP).

Simak: Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil Diklaim Naik

Menurut dia, yang diharapkan adalah pengusaha mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan bersikap patuh terhadap perpajakan. "Kalau sudah punya NPWP beli barang ataupun usahanya kasih NPWP-nya ke penjual, supaya penjual bisa menerbitkan faktur NPWP," kata Hestu saat ditemui di Hotel Ibis Harmoni, Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017.

Hestu menanggapi kabar yang menyebutkan banyak pabrik tekstil kesulitan menjual barang sampai membuat gudang-gudang mereka penuh dengan produk yang belum terjual. Pengusaha melakukan itu karena industri dilarang menjual produk langsung ke pengusaha non-PKP.

Baca: Bahaya Dibalik Anjloknya Nilai Ekspor Versi Indef

Hestu menuturkan, jika pengusaha membeli barang untuk usahanya ataupun untuk dijual kembali, ada kewajiban PPn yang harus dibayarkan. Jika itu berjalan, kata dia, PPn nantinya tidak langsung dibebankan ke konsumen akhir dari barang itu.

Hestu mengakui ada pihak-pihak yang enggan masuk ke sistem perpajakan atau menghindari kategori PKP bagi mereka yang memiliki omzet minimal Rp 4,8 miliar per tahun. "Akhirnya jadi kucing-kucingan gini, tidak mau terbuka, berarti ada masalah.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat pun mengakui ada sejumlah pengusaha yang menolak identitasnya ditulis dalam faktur pajak. Menurut Ade, mereka tidak transparan mengenai usahanya karena ingin menghindari kewajiban pajak.

DIKO OKTARA


Berita terkait

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

10 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

40 hari lalu

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.

Baca Selengkapnya

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

43 hari lalu

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

Penggunaan meterai palsu secara marak bisa mengganggu sistem pajak dan merugikan negara

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

46 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

46 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

50 hari lalu

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

Rafael Alun Trisambodo, bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dalam putusan banding tetap menjatuhkan vonis 14 tahun penjara. Dengan denda Rp 500 juta.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

5 Januari 2024

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

DJP Kemenkeu mencatat telah memungut pajak pertambahan nilai perdagangan melalui sistem elektronik alias pajak digital sebesar Rp 16,9 triliun pada akhir 2023.

Baca Selengkapnya

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

29 November 2023

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

Setelah tanggal 31 Desember 2023, masyarakat menggunakan NIK untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Begini caranya jadi NPWP

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek NIK Sudah Terintegrasi dengan NPWP atau Belum

29 November 2023

Begini Cara Mengecek NIK Sudah Terintegrasi dengan NPWP atau Belum

Kemenkeu akan segera menerapkan kebijakan NIK jadi NPWP secara penuh pada pertengahan 2024. Berikut cara cek NIK yang sudah tertintegrasi dengan NPWP.

Baca Selengkapnya