TEMPO.CO, Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu, 19 Juli 2017. IHSG ditutup melemah 0,27 persen atau 15,66 poin ke level 5.806,69, setelah dibuka turun hanya 0,11 poin di level 5.822,24.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.797,35 - 5.822,48. Adapun pada perdagangan Selasa, 18 Juli 2017 IHSG ditutup melemah 0,32 persen atau 18,93 poin di posisi 5.822,35.
Dari 558 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 150 saham menguat, 161 saham melemah, dan 247 saham stagnan. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, didorong oleh sektor aneka industri yang merosot 1,90 persen diikuti sektor pertanian yang turun 0,6 persen. Adapun dua sektor lainnya menguat, yaitu sektor tambang dan perdagangan dengan penguatan masing-masing 1,77 persen dan 0,53 persen.
Sebelumnya, PT Valbury Sekuritas Indonesia dalam risetnya hari ini memaparkan utang luar negeri Indonesia meningkat secara tahunan sebesar 5,5 persen yoy menjadi US$ 333,6 miliar pada Mei 2017, menyusul menanjaknya utang publik sebesar 11,8 persen yoy menjadi US$ 168,4 miliar.
Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada Mei 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Sementara itu, kabar reshuffle kabinet dengan adanya perombakan pada tim ekonomi dapat menjadi sorotan bagi pelaku pasar yang dapat mengganggu laju bagi IHSG.
Dari luar negeri, kesepakatan OPEC dengan Rusia serta produsen lainnya untuk mengurangi suplai sekitar 1.8 juta barel per hari mulai Januari tahun ini hingga Maret 2018 sejauh ini belum berhasil memperketat pasar.
IHSG berakhir melemah di saat pergerakan bursa saham lainnya di Asia Tenggara seluruhnya menguat. Indeks SE Thailand naik 0,29 persen, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,53 persen, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,13 persen dan indeks PSEi Filipina menguat 0,25 persen.
BISNIS.COM
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
2 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
5 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
9 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
10 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
12 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
12 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
12 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
12 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
16 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
18 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya