Soal Upah Buruh, Industri Garmen Pilih Jawa Tengah  

Reporter

Sabtu, 15 Juli 2017 15:20 WIB

Industri Garmen Dalam Lapas Rekrut Para Narapidana. Tempo/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Boyolali – Membuka perusahaan baru di Jawa Tengah menjadi salah satu solusi bagi industri garmen di Jawa Barat yang terancam gulung tikar karena tingginya ketentuan upah buruh. Sebab, upah minimum kabupaten/kota di Jawa Tengah hanya berkisar 50 persen dari UMK di Jawa Barat.

“Kami tidak relokasi, tapi ekspansi. Pabrik kami di Tangerang masih ada walau secara kapasitas dikurangi karena biaya tenaga kerja (cost labor) cukup tinggi,” kata Human Resource Management PT Pan Brothers Tbk Nurdin Setiawan kepada Tempo, Sabtu, 15 Juli 2017.

Seperti diketahui, tingginya upah minimum kabupaten/kota di empat daerah di Jawa Barat (sekitar Rp 3 juta) membuat pemerintah menetapkan upah khusus di perusahaan garmen. Empat daerah itu Depok, Bogor, Purwakarta, dan Bekasi. Penetapan upah khusus di bawah UMK itu demi menghindari pemutusan hubungan kerja massal di perusahaan garmen yang omzetnya diklaim semakin menurun.

Sebelum tingginya upah buruh di Jawa Barat menjadi masalah krusial seperti sekarang, grup Pan Brothers sudah berekspansi ke Jawa Tengah sejak 2011. “UMK di Tangerang tahun ini sekitar Rp 3,1 juta. Sedangkan di Boyolali masih Rp 1.519.000,” kata Nurdin.

Nurdin berujar, biaya tenaga kerja di perusahaan garmen yang padat karya maksimal 20 persen dari total biaya produksi. Jika biaya tenaga kerjanya di atas 20 persen, berarti masuk zona merah. “Kalau produknya dipaksakan dengan harga yang sama dari pembeli, itu tidak menutup (rugi),” ujar Nurdin.

Maka itu, Nurdin menambahkan, PT Pan Brothers dan PT Panca Prima Eka Brothers di Tangerang kini hanya mengerjakan order yang harganya cukup mahal guna mengimbangi tingginya biaya tenaga kerja. Sedangkan order yang harganya cukup murah dikerjakan di Jawa Tengah.

Di Jawa Tengah ada empat perusahaan garmen di bawah grup Pan Brothers yang tersebar di Kabupaten Boyolali, Sragen, Semarang, dan Demak. Total jumlah buruh di empat daerah itu sekitar 28 ribu orang, 21 ribu orang di antaranya bekerja di delapan pabrik di Boyolali.

Di saat sejumlah perusahaan garmen di Jawa Barat terancam kolaps karena mahalnya upah buruh, grup Pan Brothers di Jawa Tengah justru masih membuka lowongan untuk 3.000 orang. “Sebelum 2011, pabrik kami di Tangerang mendominasi 70 persen kapasitas produksi. Sekarang kami balik, 85 persen kapasitas produksi di Jawa Tengah, sisanya di Tangerang,” kata Nurdin.

Mahalnya upah buruh di Jawa Barat membuka peluang bagi Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk gencar mempromosikan daerahnya kepada para investor. Bupati Boyolali Seno Samodro mengatakan, selain UMK-nya terbilang rendah, ketersediaan listrik di Boyolali saat ini masih ada 30 megawatt.

“Kalau satu pabrik rata-rata butuh 2 megawatt, berarti kami masih bisa menampung 60 pabrik. Di daerah lain mengurus izin berapa lama? Bayar berapa? Pindah saja ke Boyolali. Perizinan paling lama dua minggu. Biayanya terserah kamu (investor),” kata Seno.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

8 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Tanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut

8 Januari 2024

Tanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut

Seperti sudah diperkirakan, PM Bangladesh Sheikh Hasina meraih masa jabatan keempat berturut-turut, dan partainya menang mayoritas dalam pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan

7 Januari 2024

Pemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan

PM Sheikh Hasina bersiap memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum penuh kekerasan dan diboikot oposisi utama.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen

31 Oktober 2022

Terpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim masalah pembengkakan ongkos kereta cepat sudah kelar.

Baca Selengkapnya

Bisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor

12 Agustus 2022

Bisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor

Kementerian Perdagangan memusnahkan baju bekas impor senilai Rp 8,5 miliar hingga Rp 9 miliar.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Khawatir Perjanjian RI-Bangladesh Picu Banjir Impor Garmen

4 Maret 2022

Industri Tekstil Khawatir Perjanjian RI-Bangladesh Picu Banjir Impor Garmen

Pengusaha konveksi merasa terancam oleh persetujuan perjanjian dagang Indonesia-Bangladesh Preferential Agreement (PTA)

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.

Baca Selengkapnya

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.

Baca Selengkapnya