Dolar Menguat, Laju Rupiah Diprediksi Tertahan

Reporter

Editor

Setiawan

Selasa, 11 Juli 2017 11:07 WIB

Ilustrasi Rupiah Dollar. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta -Laju nilai tukar rupiah diprediksi tertahan setelah dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat seiring dengan respon positif atas dirilisnya data-data ketenagakerjaan AS yang mengalami kenaikan.

Baca: Persepsi Negatif Tentukan Pergerakan Kurs Rupiah Hari Ini

“Ini tentu menghalangi peluang rupiah untuk menguat, ditambah lagi masih adanya potensi kenaikan imbal hasil obligasi global yang yang membuat dolar AS masih kuat,” ujar Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Juli 2017.

Reza menuturkan saat ini belum ada sentimen positif, sehingga laju rupiah dinilai masih rentan terhadap pelemahan lanjutan. Namun, jika pergerakan sejumlah mata uang Asia dapat kompak menguat dan diikuti penurunan imbal hasil obligasi global, maka kemungkinan akan memberikan harapan terjadinya pembalikan arah ke penguatan rupiah.

“Jika tidak maka tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuka peluang pelemahan kembali, diperkirakan rupiah bergerak di kisaran support 13.442 dan resisten 13.369,” katanya. Laju harga minyak juga menguat, meskipun masih dibayangi oleh aktivitas pengeboran tinggi di AS dan pasokan yang cukup dari negara OPEC dan non OPEC.

Sementara itu, Reza melanjutkan pelemahan rupiah juga membuat pasar obligasi cenderung berada pada teritori merah. “Pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual meskipun tidak sederas sebelumnya.” Dampaknya adalah pada laju imbal hasil yang kembali meningkat seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah.

Adapun pergerakan untuk tenor pendek (1-4 tahun) rata-mengalami kenaikan imbal hasil 0,88 basis poin (bps), tenor menengah (5-7 tahun), naik 2,03 bps, dan panjang (8-30 tahun) naik 1,47 bps. Aksi jual dilaporkan kembali terjadi, walaupun sudah mulai berkurang. Hal itu tak terkecuali untuk seri obligasi acuan yang berbalik melemah.

Baca: Ini Prediksi Mandiri Sekuritas untuk Pasar Obligasi 2017

Reza menambahkan pengurangan aksi jual beli diharapkan berlanjut dan mengurangi tren pelemahan pada pasar obligasi. Meskipun dari sisi eksternal belum memungkinkan terdapat dukungan positif pada pasar obligasi. “Kembali meningkatnya imbal hasil global masih akan menahan potensi penguatan pada pasar obligasi dalam menegeri, tetap harus mencermati berbagai sentimen yang berpotensi membuat laju pasar obligasi kembali melemah.”

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

13 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

13 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

14 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

14 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

15 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

15 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya