Anggaran ESDM Dipangkas, Pendanaan Depot Dialihkan ke Pertamina

Reporter

Sabtu, 8 Juli 2017 12:08 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan meninjau Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali di Gandul, Cinere, Depok, untuk memastikan kesiapan pasokan listrik menjelang lebaran, 15 Juni 2017. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral siap memangkas anggaran belanja sebesar Rp 461 miliar pada tahun ini. Pengurangan belanja antara lain diterapkan di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.


Sekretaris Direktorat Jenderal Migas, Susyanto, mengatakan instansinya membatalkan pembiayaan pembangunan depot bahan bakar minyak dan tangki elpiji (liquefied petroleum gas/LPG) di kawasan Indonesia timur.


Ia menjelaskan, kementerian mengalihkan pendanaan infrastruktur di 14 wilayah tersebut kepada PT Pertamina (Persero), sesuai dengan Keputusan Menteri Energi Nomor 2157 Tahun 2017. "Tadinya proyek itu dibiayai APBN. Sekarang menjadi tanggung jawab Pertamina," kata Susyanto kepada Tempo, kutip Koran Tempo edisi Sabtu 8 Juli 2017.


Pengalihan sumber pembiayaan itu merupakan bagian dari program penghematan nasional. Tujuannya, menahan laju defisit dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 yang diperkirakan mencapai 2,92 persen. Prediksi itu meningkat dari perkiraan dalam APBN 2017, yaitu 2,41 persen. Melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2017, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian Energi mengurangi anggaran belanja senilai Rp 461,068 miliar.

Susyanto memastikan penghematan anggaran itu tidak mengganggu pembangunan infrastruktur migas. Hal yang sama dikatakan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana. "Program bagi masyarakat tidak terganggu. Kami cuma memotong Rp 8 miliar, antara lain dari anggaran rapat dan perjalanan dinas," kata Rida. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan memperoleh pagu Rp 1,52 triliun dalam APBN 2017.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga menjamin penghematan tidak menghambat pembangunan fasilitas publik. Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum hanya memangkas belanja Rp 517 miliar. Efisiensi dilakukan dengan memotong biaya belanja jasa, pemeliharaan, belanja barang operasional, dan non-operasional lainnya.

"Jadi, belanja barang saja yang dihemat," tutur Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono di kantornya, Jakarta, Kamis lalu. Dengan demikian, pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum, bila disetujui DPR, akan menjadi Rp 104,17 triliun dari sebelumnya Rp 104,69 triliun.

Kementerian Perhubungan cukup banyak memangkas anggarannya, yaitu dari Rp 46,1 triliun menjadi Rp 44,1 triliun. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghematan berasal dari sisa kontrak belanja barang dan jasa operasional ataupun non-operasional, blokir anggaran, dan sisa kegiatan. “Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2017, kami akan lakukan penghematan di perjalanan dinas, belanja jasa, belanja barang operasional, dan belanja barang non-operasional,” kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis lalu.



DESTRIANITA | ROBBY IRFANI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

2 jam lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

5 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

6 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

6 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

11 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

11 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya