Cegah Terkena Ransomware, Masyarakat Diminta Terapkan 4 Hal Ini

Sabtu, 1 Juli 2017 08:45 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan keterangan kepada pers terkait serangan Ransomware baru bernama WannaCry di Jakarta, 14 Mei 2017. Kementerian Kominfo melakukan himbauan dan serangkaian penangkalan dan penanganan mengatasi serangan malware. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menghimbau masyarakat menerapkan empat kebiasaan penting agar terhindar dari serangan ransomware. Kebiasaan penting pertama adalah mem-backup data secara regular melalui CD, flash disk, hard disk eksternal, maupun perangkat penyimpanan lainnya.

“Setidaknya aman. Seenggaknya kita punya cadangan kalau serangan ransomware terjadi,” ujar Rudiantara dalam jumpa pers di Jalan Cikini, Jumat, 30 Juni 2017.

Rudiantara menekankan, pentingnya mendisiplinkan diri sendiri dengan kebiasaan tesebut karena serangan ransomware yang sempat terjadi bukan hanya isu pemerintah ataupun sebagian pihak. “Sebab hal itu kembali lagi ke masyarakat. Ini isu kita semua, bukan isu pemerintah, ahli IT, ID-Sirtii saja. Ini isu bersama,” tuturnya.


Sebelumnya, pada periode pertengahan Mei lalu virus malware jenis Ransomware WannaCry atau Wanna Decryptor sempat merebak. Penyebaran virus itu tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

Saat itu, di Indonesia, Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais dilaporkan menjadi target serangan peretasan massal yang kini tengah terjadi di 99 negara. WannaCry mengincar komputer bersistem operasi windows yang memiliki kelemahan terkait layanan SMB (Server Message Block) yang dijalankan di komputer tersebut dan bisa melakukan eksekusi perintah lalu menyebar ke komputer lain pada jaringan yang sama.

Lebih jauh, Rudiantara menjelaskan, kebiasaan penting kedua lainnya yang harus dilakukan masyarakat adalah mengunduh antivirus terbaru. Hal itu untuk menangkal serangan-serangan virus yang kerap diperbaharui dan diperkuat setiap waktunya.

Kebiasaan penting ketiga, kata Rudiantara, adalah masyarakat agar selalu menggunakan piranti lunak asli dan selalu memperbaharui patch-nya. Sebab, software dengan seri lama lebih rentan disusupi oleh ransomware dibandingkan dengan seri terbaru.

Terakhir, kebiasaan penting keempat adalah masyarakat agar secara rutin dan berkala mengganti kata sandi komputernya. Dia menilai banyak masyarakat yang masih kurang peduli dengan hal ini. Padahal, kata sandi yang tidak pernah diganti dalam jangka waktu yang panjang akan mempermudah para peretas untuk melakukan aksinya.

Untuk menggembar-gemborkan hal ini, Rudiantara berujar pemerintah bakal melakukan sejumlah sosialisasi, yaitu dengan menggunakan running-text di siaran televisi. Pemerintah juga akan memaksimalkan jaringan seluler untuk memperingatkan masyarakat. “Akan mengirimkan SMS kepada masyarakat terkait hal ini,” kata dia.

CAESAR AKBAR | RR ARIYANI

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

11 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

15 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Target Internet Minimal 100 Mbps, Link Net: Kami Pelajari Dulu

30 Januari 2024

Target Internet Minimal 100 Mbps, Link Net: Kami Pelajari Dulu

Link Net masih mempelajari potensi penerapan internet minimal 100 Mbps. Butuh penyesuaian infrastruktur dan harga.

Baca Selengkapnya

Nezar Patria Sebut SE Etika Kecerdasan Artifisial Bisa Lengkapi Aturan yang Sudah Ada

20 Januari 2024

Nezar Patria Sebut SE Etika Kecerdasan Artifisial Bisa Lengkapi Aturan yang Sudah Ada

Nezar Patria mengatakan Surat Edaran (SE) Menkominfo No. 9/2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial bisa melengkapi aturan-aturan yang sudah ada.

Baca Selengkapnya

Kominfo Bahas Potensi Teknologi "BTS Terbang" di Indonesia, Apa Itu?

12 Januari 2024

Kominfo Bahas Potensi Teknologi "BTS Terbang" di Indonesia, Apa Itu?

Teknologi BTS itu diharapkan sebagai solusi untuk pemerataan akses telekomunikasi.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Arie Peringatkan X untuk Segera Memberantas Iklan Judi Online

10 Januari 2024

Menteri Budi Arie Peringatkan X untuk Segera Memberantas Iklan Judi Online

Teguran yang sama juga pernah disampaikan kepada Meta, pemilik Facebook dan Instagram untuk membersihkan iklan judi online.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Sebut Pemerintah Sediakan Master Plan Percepatan Gov-Tech

4 Januari 2024

Budi Arie Sebut Pemerintah Sediakan Master Plan Percepatan Gov-Tech

Budi Arie sebut pemerintah menyediakan master plan atau perencanaan utama dan mock up percepatan pembangunan Portal Layanan Publik Digital Nasional.

Baca Selengkapnya

Kominfo Rilis Surat Edaran Etika AI: Tunduk pada UU ITE dan UU PDP

23 Desember 2023

Kominfo Rilis Surat Edaran Etika AI: Tunduk pada UU ITE dan UU PDP

Dalam surat edaran ini, terdapat beberapa poin kebijakan. Diantaranya nilai etika AI.

Baca Selengkapnya

Starlink Belum Dapat Izin di Indonesia, Budi Arie: Bukan Soal Elon Musk Dukung Israel

1 Desember 2023

Starlink Belum Dapat Izin di Indonesia, Budi Arie: Bukan Soal Elon Musk Dukung Israel

Budi Arie Setiadi menegaskan sikap Pemerintah Indonesia yang belum memberikan izin untuk Starlink menjadi penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jika Starlink Elon Musk Masuk ke Indonesia, Ancaman atau Solusi?

29 November 2023

Jika Starlink Elon Musk Masuk ke Indonesia, Ancaman atau Solusi?

Ini kata Kementerian Komunikasi soal Starlink.

Baca Selengkapnya