Paket Kebijakan Ekonomi XV Pangkas Biaya Logistik 1-3 Persen

Reporter

Jumat, 16 Juni 2017 16:49 WIB

Pekerja mengamati bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, 26 April 2017. Bank Indonesia mencatat Neraca Perdagangan Indonesia surplus pada Maret 2017. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita mengatakan Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XV sesuai permintaan pengusaha bidang logistik dalam memperlancar alur dan menurunkan biaya logistik. Ia memperkirakan biaya logistik dapat mengurangi biaya logistik sebesar 1-3 persen.

“Jika implementasi berjalan lancar dan cepat, akan bisa memberikan dampak pada biaya logistik sebesar 1-3 persen,” kata Zaldy saat dihubungi di Jakarta, Jumat 16 Juni 2017.

Menurut Zaldy, yang paling banyak memberikan penurunan biaya logistik adalah dari revisi aturan Regulated Agent di kargo bandara. “Kami sangat berharap permenhub untuk merevisi RA segera keluar, jangan hanya sampai sebatas paket deregulasi saja,” ujarnya. Ia menjelaskan pengurangan biaya logistik 1 persen sudah sangat besar dari total biasa logistik 24 persen dari GDP.

Sebelumnya, pemerintah kembali menerbitkan paket kebijakan ekonomi yang berfokus pada usaha logistik. Pemerintah berharap agar pengusaha yang kerap menyimpan barangnya di luar negeri bisa memindahkannya ke Indonesia. Sebab, sejumlah beban operasional dan peraturan yang selama ini menghambat telah dipangkas.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan secara garis besar dampak yang diharapkan dari paket kebijakan ekonomi ini ialah kemudahaan dan kemurahan usaha, khususnya di sektor perkapalan dan galangan. Menurut dia, perusahaan dalam negeri bakal mendapatkan keutamaan untuk ekspor dan impor komoditas tertentu, seperti beras, minyak sawit, atau batu bara.

Selain swasta, dalam paket kebijakan ke-15 pemerintah juga memperkuat keberadaan Indonesia National Single Window (INSW). Menteri Darmin menyatakan pemerintah memberikan fungsi independensi kepada INSW untuk mengembangkan sistem elektronik layanan ekspor dan impor. "INSW tidak cuma portal tapi ikut perbaiki apa yang berjalan." kata dia.

Zaldy menambahkan bahwa bisnis angkutan laut membutuhkan modal yang besar dan perusahaan yangg bonafid karena terkait dengan masalah keselamatan (safety) dan keamanan (security). Ia berharap setelah kebijakan ini, Peraturan Menteri tentang Regulated Agent segera difinalisasi. “Karena berdampak langsung terhadap tingginya biaya kargo udara yang kami hadapi,” ujar Zaldy.

ARKHELAUS W. | ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Syarat Makassar New Port jadi Pelabuhan Internasional, Perbaiki Akses Jalan dan Jangkau Hinterland

25 Februari 2024

Syarat Makassar New Port jadi Pelabuhan Internasional, Perbaiki Akses Jalan dan Jangkau Hinterland

Tidak hanya market, Makassar New Port harus mempersiapkan infrastruktur dan fasilitas penunjang yang memadai agar terhubung dengan hinterland sekitar.

Baca Selengkapnya

Janji Tekan Biaya Logistik, Anies Bakal Bedakan Tarif Jalan Tol untuk Kegiatan Usaha dan Pribadi

12 Januari 2024

Janji Tekan Biaya Logistik, Anies Bakal Bedakan Tarif Jalan Tol untuk Kegiatan Usaha dan Pribadi

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji bakal mengevaluasi tarif jalan tol.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Genjot Pembangunan Infrastruktur IKN di Periode Kedua: Efisiensi Biaya Logistik

4 Desember 2023

Alasan Jokowi Genjot Pembangunan Infrastruktur IKN di Periode Kedua: Efisiensi Biaya Logistik

Presiden Jokowi mengungkapkan alasan menggenjot pembangunan infrastruktur, khususnya prioritas IKN di periode dua pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Biaya Logistik Nasional 14,29 Persen dari PDB, Sesmenko Perekonomian Beberkan Target pada 2045

10 Oktober 2023

Biaya Logistik Nasional 14,29 Persen dari PDB, Sesmenko Perekonomian Beberkan Target pada 2045

Semenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan biaya logistik nasional sudah mencapai 14,29 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya

Menjelang Akhir Tahun, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan 13 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera

2 Oktober 2023

Menjelang Akhir Tahun, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan 13 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero), kontraktor dan operator Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS, optimistis dapat menyelesaikan 13 ruas tol tahap I.

Baca Selengkapnya

Bos SCI Sebut Logistik Nasional Harus Tangguh untuk Capai Indonesia Emas 2045

18 September 2023

Bos SCI Sebut Logistik Nasional Harus Tangguh untuk Capai Indonesia Emas 2045

Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi menjelaskan untuk mewujudkan integrasi ekonomi domestik, konektivitas global menuju Indonesia Emas 2024, dibutuhkan sistem logistik nasional yang tangguh.

Baca Selengkapnya

BPS: Efisiensi Biaya Logistik Kurangi Ketimpangan Harga di Indonesia

16 September 2023

BPS: Efisiensi Biaya Logistik Kurangi Ketimpangan Harga di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut efisiensi biaya logistik akan mengurangi ketimpangan harga berbagai komoditas di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok, SCI: Banyak yang Menunggu Revisi Sislognas

21 Juli 2023

Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok, SCI: Banyak yang Menunggu Revisi Sislognas

Revisi Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional lama ditunggu banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok 17 Peringkat, Singapura Melesat di Urutan Pertama

23 April 2023

Indeks Kinerja Logistik RI Anjlok 17 Peringkat, Singapura Melesat di Urutan Pertama

Logistics Performance Index Indonesia atau Indeks Kinerja Logistik anjlok 17 peringkat.

Baca Selengkapnya