Jam Operasional Bandara Diperpanjang Selama Lebaran
Editor
Saroh mutaya
Jumat, 16 Juni 2017 13:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memperpanjang jam operasional seluruh bandara selama masa mudik Lebaran 2017. Perpanjangan jam operasional bandara akan berlangsung selama 27 hari mulai H-10 hingga H+15.
Baca: Lebaran, Garuda Siapkan 128.376 Kursi Penerbangan Ekstra
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso saat konferensi pers di Jakarta, Jumat, 16 Juni 2017, mengatakan bandara besar beroperasi 24 jam, sementara untuk bandara lainnya beroperasi hingga pukul 24.00. "Bandara-bandara besar beroperasi 24 jam dan bandara lainnya hingga pukul 24.00, kami sudah perintahkan kepada stakeholder layanan transportasi udara," katanya lagi.
Tujuh bandara tersebut, di antaranya Bandara Internasional Soekarno-Hatta-Tangerang, Bandara Halim Perdanakusuma-Jakarta, Bandara Internasional Kualanamu-Medan, Bandara Internasional Juanda-Surabaya, Bandara Internasional Ngurah-Rai-Denpasar, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin-Makassar, dan Bandara Sam Ratulangi-Manado.
Sedangkan, bandara yang beroperasi hingga pukul 24.00, contohnya Bandara Adi Sutjipto-Yogyakarta dan Bandara Adi Sumarmo-Solo. Terdapat 35 bandara di seluruh Indonesia yang disiapkan untuk operasi Lebaran 2017, rinciannya 28 bandara domestik dan tujuh bandara internasional.
Agus mengatakan perpanjangan jam operasional tersebut seiring dengan banyak penerbangan tambahan untuk memfasilitasi kebutuhan penumpang. Dia menyebutkan jumlah penerbangan tambahan, yaitu sudah mencapai 454 penerbangan domestik dan 122 penerbangan internasional.
Terkait kesiapan sarana dan prasarana, Agus mengatakan pihaknya sudah melakukan uji kelaikan (ramp check) sebanyak 532, bahkan telah disiapkan sebanyak 651 pesawat untuk memenuhi kapasitas penumpang sebanyak 6,7 juta orang selama periode Lebaran 2017.
Baca: Lebaran, Bandara Adisutjipto Tambah 26 Penerbangan
Agus menambahkan perpanjangan jam operasional tersebut juga untuk menghindari potensi keterlambatan penerbangan diakibatkan kepadatan pergerakan pesawat. "Kalau diperpanjang satu jam saja sudah bisa menampung 30 pergerakan, kalau ditambah tiga jam sudah 90 pergerakan," katanya.
ANTARA