BI Fasilitasi Penukaran Uang di Daerah Terpencil
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Rabu, 14 Juni 2017 20:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia bekerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara akan menyediakan layanan penukaran uang secara serentak yang menjangkau seluruh provinsi di Indonesia pada 16 Juni hingga 17 Juni 2017.
“Terutama daerah terpencil, terluar, dan terdepan (3T) Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi.
Simak: BI Batasi Penukaran Uang Maksimal Rp 3,7 Juta
Kegiatan itu, kata dia, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil juga bertujuan untuk menyebarluaskan uang baru tahun emisi 2016. Hingga kini persentase uang baru yang telah siap edar berkisar pada 15 hingga 20 persen.
Dengan program ini juga, diharapkan masyarakat luas dapat menukarkan uang-uang lama yang terkategorikan uang tidak layak edar (UTLE) yang selama ini hanya beredar di masyarakat. “Uang itu hanya berputar di masyarakat, namun tidak kunjung kembali ke bank, sehingga akan kami jemput dan ditukar dengan uang yang kualitasnya lebih baik,” dia menuturkan.
Suhaedi berujar akan mengoptimalkan jaringan Himbara untuk menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Tercatat, akan ada 1136 titik pelayanan penukaran uang di seluruh provinsi dengan jumlah uang yang diproyeksikan dalam dua hari itu adalah Rp 150 Milyar. “Apabila kurang, nanti akan ditambah lagi sampai kebutuhannya terpenuhi,” kata dia.
Adapun titik tersebut terdiri atas 528 titik oleh Bank Mandiri, 303 titik oleh Bank Republik Indonesia, 205 titik oleh Bank Negara Indonesia dan 100 titik oleh Bank Tabungan Negara, yang tersebar di daerah terpencil, daerah kepulauan, dan daerah perbatasan.
Jumlah itu, kata dia telah diperhitungkan dalam proyeksi BI selama Iedul Fitri yaitu sebesar Rp 167 Triliun. Hingga saat ini, realisasi dari proyeksi itu sejak 29 Mei telah mencapai Rp 66,5 Triliun atau 39,8 persen dari total proyeksi, jumlah terbesar dihasilkan dari penarikan uang oleh perbankan yaitu sebesar Rp 55,9 triliun.
“Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan kantor-kantor mulai memberikan Tunjangan Hari Raya kepada para pegawainya, sehingga kemungkinan proyeksi itu akan tercapai,” ujarnya.
Sembari membawa layanan penukaran uang ke daerah terpencil, BI dan Himbara juga bakal melakukan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah dan cara merawat uang rupiah, serta mengenalkan uang rupiah tahun emisi 2016.
Suhaedi berujar program penukaran uang di kawasan 3T ini juga merupakan keberlanjutan visi inklusi keuangan yang digagas pemerintah dan diharapkan dapat terus berkelanjutan tidak hanya menyambut Iedul Fitri saja. "Juga untuk menjaga kedaulatan NKRI hingga ke daerah perbatasan," kata dia.
CAESAR AKBAR | ALI HIDAYAT