BI Fasilitasi Penukaran Uang di Daerah Terpencil

Reporter

Rabu, 14 Juni 2017 20:35 WIB

PT Jasa Marga dan Himpunan Bank Negara (Himbara) meluncurkan implementasi pembayaran elektronik multibank untuk Jalan Tol Dalam Kota dan Tol Soediyatmo per 10 November 2016, di Restoran Bumbu Desa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 10 November 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia bekerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara akan menyediakan layanan penukaran uang secara serentak yang menjangkau seluruh provinsi di Indonesia pada 16 Juni hingga 17 Juni 2017.

“Terutama daerah terpencil, terluar, dan terdepan (3T) Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi.

Simak: BI Batasi Penukaran Uang Maksimal Rp 3,7 Juta

Kegiatan itu, kata dia, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil juga bertujuan untuk menyebarluaskan uang baru tahun emisi 2016. Hingga kini persentase uang baru yang telah siap edar berkisar pada 15 hingga 20 persen.

Dengan program ini juga, diharapkan masyarakat luas dapat menukarkan uang-uang lama yang terkategorikan uang tidak layak edar (UTLE) yang selama ini hanya beredar di masyarakat. “Uang itu hanya berputar di masyarakat, namun tidak kunjung kembali ke bank, sehingga akan kami jemput dan ditukar dengan uang yang kualitasnya lebih baik,” dia menuturkan.

Suhaedi berujar akan mengoptimalkan jaringan Himbara untuk menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Tercatat, akan ada 1136 titik pelayanan penukaran uang di seluruh provinsi dengan jumlah uang yang diproyeksikan dalam dua hari itu adalah Rp 150 Milyar. “Apabila kurang, nanti akan ditambah lagi sampai kebutuhannya terpenuhi,” kata dia.

Adapun titik tersebut terdiri atas 528 titik oleh Bank Mandiri, 303 titik oleh Bank Republik Indonesia, 205 titik oleh Bank Negara Indonesia dan 100 titik oleh Bank Tabungan Negara, yang tersebar di daerah terpencil, daerah kepulauan, dan daerah perbatasan.

Jumlah itu, kata dia telah diperhitungkan dalam proyeksi BI selama Iedul Fitri yaitu sebesar Rp 167 Triliun. Hingga saat ini, realisasi dari proyeksi itu sejak 29 Mei telah mencapai Rp 66,5 Triliun atau 39,8 persen dari total proyeksi, jumlah terbesar dihasilkan dari penarikan uang oleh perbankan yaitu sebesar Rp 55,9 triliun.

“Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan kantor-kantor mulai memberikan Tunjangan Hari Raya kepada para pegawainya, sehingga kemungkinan proyeksi itu akan tercapai,” ujarnya.

Sembari membawa layanan penukaran uang ke daerah terpencil, BI dan Himbara juga bakal melakukan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah dan cara merawat uang rupiah, serta mengenalkan uang rupiah tahun emisi 2016.

Suhaedi berujar program penukaran uang di kawasan 3T ini juga merupakan keberlanjutan visi inklusi keuangan yang digagas pemerintah dan diharapkan dapat terus berkelanjutan tidak hanya menyambut Iedul Fitri saja. "Juga untuk menjaga kedaulatan NKRI hingga ke daerah perbatasan," kata dia.

CAESAR AKBAR | ALI HIDAYAT

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

19 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

21 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya