Wimboh Santoso, Bos OJK Baru Janji Berhemat

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 9 Juni 2017 17:31 WIB

Wimboh Santoso. Dok.TEMPO/ Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan terpilih, Wimboh Santoso, akan mengusung program efisiensi internal sebagai program utamanya. Anggaran yang didapatkan OJK dari iuran lembaga-lembaga jasa keuangan mesti digunakan dengan lebih efisien.

Baca: Wimboh Santoso Ketua OJK Baru, Unggul 46 Suara dari Sigit Pramono

"Anggaran perlu lebih efisien. Bagaimana caranya, nanti kami lihat prioritas. Yang bisa disimpan, akan kami simpan. Kalau terlalu banyak perjalanan (dinas), dikurangi," kata Wimboh dalam konferensi persnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat, 9 Juni 2017.

Menurut Wimboh, program prioritas yang perlu mendapatkan lebih banyak kucuran dana adalah pengaturan pengawasan terhadap lembaga-lembaga jasa keuangan. "Kegiatan supporting akan lebih terukur. Seminar, perjalanan dinas, akan kami lihat kembali," tuturnya.

Wimboh mengaku kerap mendengar pendapat dari berbagai pihak bahwa anggaran OJK lebih banyak dihabiskan untuk gaji pegawai. Dia ingin sumber daya manusia di lembaganya tetap optimal. "Sehingga biaya-biaya harus ditekan."

Mengenai masukan dari industri terkait pungutan wajib bagi industri untuk OJK, menurut Wimboh, memang perlu diperhatikan. Dia menilai, perlu dikaji berapa pungutan wajib yang pantas yang disesuaikan dengan tugas-tugas OJK. "Mudah-mudahan bisa lebih murah," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo ingin anggota Dewan Komisioner OJK yang baru meninjau ulang iuran yang wajib disetorkan oleh industri. Khusus untuk perusahaan dengan banyak anak usaha, diperlukan adanya integrasi pungutan.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan, terdapat suatu pungutan bagi perusahaan perbankan. Setiap tahunnya, bank wajib menyetor iuran sebesar 0,045 persen dari total asetnya atau paling sedikit Rp 10 juta.

Baca: Jadi Ketua OJK, Wimboh Santoso Sowan ke Darmin Nasution

Pungutan wajib itu juga dikenakan kepada perusahaan yang merupakan anak usaha perbankan. Anak usaha yang bergerak di bidang asuransi, perusahaan pembiayaan, dan lain sebagainya juga wajib membayar iuran kepada OJK sebesar 0,045 persen per tahun dari total asetnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

4 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

8 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

12 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

13 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

13 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

14 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

15 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

20 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya