TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan tata niaga singkong bisa rampung dalam waktu dekat. "Mengenai singkong sedang kami proses, paling lambat satu bulan lagi rampung," ucapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perum Bulog, KPPU, dab Kepolisian Republik Indonesia.
Baca: 4 Langkah Kemendag Menjaga Kestabilan Harga Pangan Selama ...
Saat ini, pasar Indonesia dibanjiri singkong impor sehingga harga singkong di pasaran menjadi anjlok. "Terkait singkong memang belum ada regulasi yang mengatur impor," kata Amran.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Amran melakukan rapat membahas tata niaga singkong. Pasalnya, kata Enggar, banyak petani yang mengeluhn harga singkong yang terlalu murah di pasaran.
"Sebelumnya, kita selesaikan case by case. Di Lampung Tengah, sempat para petani dan bupati ujuk rasa karena harga singkong Rp 400 per kilogram," kata Enggar.
Enggar memanggil pengusaha dan memintanya untuk membeli dengan harga Rp 700. "Tapi itu hanya permasalahan setempat," ujarnya.
Ternyata permasalahan itu juga terjadi di tempat lain. Disinyalir, kata Enggar, harga singkong menjadi rendah karena banyaknya stok impor. "Karena sebelumnya semua singkong bebas. tidak diatur tata niaga untuk importasinya" ucapnya.
Baca: Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong
Menurut Enggar memang sudah sepatutnya perdagangan itu bersifat bebas. Sehingga dia tidak berniat membuat aturan tata niaga untuk komoditas lainnya. "Tapi kalau petani menjerit ya harus diatur. Bawang putih juga kan begitu," ujarnya.
CAESAR AKBAR|SETIAWAN ADIWIJAYA
Berita terkait
Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus
9 jam lalu
Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaPanen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga
2 hari lalu
Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak
Baca SelengkapnyaUang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
2 hari lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
4 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
5 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
10 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
11 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
11 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
12 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca Selengkapnya