Ombudsman Keluhkan Saluran Pengaduan Pelayanan Publik di Solo

Reporter

Rabu, 7 Juni 2017 23:03 WIB

Ninik Rahayu, Anggota Ombudsman RI memberikan keterangan kepada media setelah pertemuan dengan Kemenko Polhukam di Gedung Ombudsman RI, Rabu 29 Maret 2017 // Aghniadi

TEMPO.CO, SOLO - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menilai bahwa Pemerintah Kota Surakarta telah memiliki banyak saluran pengaduan atas pelayanan publik. Sayangnya, saluran pengaduan tersebut masih belum terintegrasi.

Asisten Madya Bidang Pencegahan ORI, Winarso mengatakan Surakarta telah membuka lebar saluran untuk mengadukan pelayanan publik yang tidak memuaskan. "Masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mengadu," katanya, Rabu 7 Juni 2017.


Simak: Ketua Ombudsman Amzulian: 222 Komisaris BUMN Rangkap Jabatan

Saat ini, Surakarta telah memiliki Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). Melalui sistem tersebut, masyarakat dapat mengadukan layanan publik yang tidak memuaskan secara daring.

Selain itu, layanan pengaduan juga tersedia dalam aplikasi Solo Destination yang bisa dipasang di perangkat telepon pintar. "Pengaduan bisa dilayangkan sewaktu-waktu," kata Winarso.

Bahkan, beberapa pejabat juga menyediakan telepon seluler pribadinya untuk melayani pengaduan dari para warga. "Kepala dinas hingga wali kota dengan senang hati membagikan nomor selulernya kepada masyarakat," katanya.

Hanya saja, dia menyarankan agar Surakarta melakukan pembenahan terhadap sistem saluran pengaduan tersebut. "Semua masih berdiri sendiri, tidak terintegrasi," katanya. Akibatnya, pendataan untuk pengaduan masyarakat sulit dilakukan.

Selain itu, jumlah masyarakat yang memanfaatkan fasilitas tersebut juga masih minim. Sepanjang 2016, hanya ada 500 warga yang memanfaatkan sistem Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). "Masih banyak warga yang belum mengenalnya," kata dia.

Menurut Winarso, jumlah pengadu menjadi sebuah indikator kualitas layanan publik di suatu daerah. "Semakin banyak yang mengadu justru semakin bagus," katanya. Sebab, aduan itu menjadi bahan bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan layanannya.

Dia juga menyarankan agar pejabat tidak perlu lagi menampung keluhan masyarakat melalui telepon pribadinya. "Justru pada pejabat harus mengenalkan ulas," kata dia. Sehingga, keluhan tersebut bisa tertampung di satu tempat.

Kepala Inspektorat Surakarta, Untara mengatakan bahwa sistem pengaduan itu memang masih perlu untuk dikembangkan. "Tim teknis kami masih berupaya mengintegrasikan semuanya," kata dia.

Menurutnya, dia juga mendorong agar masyarakat memilih untuk memanfaatkan ULAS daripada mengadu melalui nomor telepon pejabat. "Susahnya, masyarakat lebih yakin bahwa aduannya akan cepat ditanggapi jika mengadu lewat telepon," katanya.

Padahal, semua pengaduan masyarakat melalui ULAS bisa dipantau secara real time oleh pejabat dan pengadunya. "Mereka juga bisa memantau sejauh mana aduan itu kami proses," kata Untara.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

3 hari lalu

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Desa Pambotanjara

3 hari lalu

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Desa Pambotanjara

Salah satu warga Desa Pambotanjara, dengan langkah pasti, masuk ke area instalasi pengolahan air terpadu, pemberian Kementerian Sosial untuk membantu pemenuhan air bersih masyarakat.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

6 hari lalu

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

Kehadiran aplikasi Mobile JKN kemudahan layanan kesehatan bagi peserta JKN

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

10 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kabel yang Akibatkan Kecelakaan di Medan Dipastikan Bukan Milik Telkom

18 hari lalu

Kabel yang Akibatkan Kecelakaan di Medan Dipastikan Bukan Milik Telkom

Telkom berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik melalui perangkat dan aset-aset yang dimiliki.

Baca Selengkapnya

Mensos Ajak Pendamping PKH Bekerja demi Rakyat

26 Februari 2024

Mensos Ajak Pendamping PKH Bekerja demi Rakyat

Etos kerja membantu warga miskin sebagai ibadah harus menjadi dasar pengabdian.

Baca Selengkapnya

DPS BPJS Kesehatan Sosialisasi Program Layanan Syariah JKN

22 Februari 2024

DPS BPJS Kesehatan Sosialisasi Program Layanan Syariah JKN

Dewan Penasihat Syariah (DPS) BPJS Kesehatan melaksanakan kegiatan sosialisasi layanan syariah Program JKN di Aceh.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu

13 Februari 2024

Pj Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu

Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, melakukan kunjungan ke Pusat Pelayanan Terpadu Kabupaten Banyuasin Citra Grand City untuk memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kemenhub RI dan Telkomsel Perkuat Insight Pergerakan Masyakarat

18 Januari 2024

Kemenhub RI dan Telkomsel Perkuat Insight Pergerakan Masyakarat

Telkomsel dan Kementerian Perhubungan RI bersinergi dalam layanan data solutions.

Baca Selengkapnya

BSI Buka Kantor Cabang Pembantu Jakarta Telkom

16 Januari 2024

BSI Buka Kantor Cabang Pembantu Jakarta Telkom

Bank Syariah Indonesia (BSI) perkuat layanan perbankan syariah melalui pembukaan KCP Jakarta Telkom Gatot Subroto

Baca Selengkapnya